TEMPO.CO, Jakarta - Cina untuk pertama kali pada tahun ini disapu angin topan, yang disebut topan Chaba atau berarti bunga kembang sepatu. Topan Chaba pada Sabtu, 2 Juli 2022 menyapu sejumlah wilayah selatan pantai Cina.
Topan Chaba berupa guyuran hujan deras. Para ahli cuaca menyebut, hujan lebat bisa membuat risiko terjadinya bencana semakin tinggi di sejumlah provinsi, termasuk di Guangdong yang terkenal padat penduduknya.
Angin topan Chaba, bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 15 kilometer sampai 20 kilometer per jam setelah Sabtu sore, 2 Juli 2022, mengobrak-abrik Kota Maoming, Guangdong. Topan Chaba yang berintensitas sedang, diperkirakan perlahan kekuatannya akan melemah.
Topan Chaba akan membuat turun hujan lebat dan memecahkan rekor curah hujan kumulatif karena menarik hujan monsoon.
“Uap air monsoon yang melimpah akan menyebabkan hujan lebat yang bersifat ekstrim,” kata Gao Shuanzhu, Kepala ahli perkiraan cuaca dari National Meteorological Center.
Wilayah yang berisiko terdampak topan Chaba adalah wilayah barat Guangdong, di mana topan Chaba bisa berlama-lama di sana. Selain itu, bagian timur wilayah Guangxi dan Provinsi Hainan, di mana air hujan yang turun bisa menyebabkan tanah longsor, genangan air hingga banjir.
Sumber: Reuters
Baca juga: Topan Kembali Hantam Madagaskar dalam 2 Pekan, 10 Orang Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.