TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Amerika Serikat menjatuhkan hukuman pada pemilik kapal tanker minyak harus membayar ke denda sebesar $44,6 juta (Rp658 miliar) atas perannya dalam tabrakan antara kapal tanker dengan kapal perusak Angkatan Laut AS di Asia Tenggara yang menewaskan 10 pelaut dan melukai puluhan lainnya pada 2017.
Hakim Distrik Manhattan,pada 21 Agustus 2017 Paul Crotty, menemukan Energetic Tank Inc bertanggung jawab sebesar 20 persen atas insiden tabrakan antara kapal tanker Alnic 39.000 metrik ton dan USS John S. McCain . Sedangkan AS bertanggung jawab 80 persen.
Kedua kapal sedang berlayar berdampingan ketika McCain, sebuah kapal perusak berpeluru kendali yang mendekati Singapura untuk kunjungan pelabuhan rutin, berbelok ke kiri.
Haluan Alnic menembus sisi kiri McCain, menyebabkan kapal perusak kemasukan air.
Energetic Tank, yang menurut dokumen pengadilan memiliki kantor di Monrovia, Liberia, berusaha untuk meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat atas tabrakan tersebut, yang menyebabkan kerusakan senilai $185 juta pada McCain dan $442.445 pada Alnic.
Amerika Serikat mengakui bahwa McCain menanggung beberapa kesalahan, tetapi Alnic juga memainkan peran.
Crotty memutuskan setelah sidang non-juri November lalu menjatuhkan sanksi denda $44,6 juta sudah termasuk bunga.
Tanpa keberatan, sidang kedua akan membagikan uang itu kepada para korban dan keluarga mereka, kata hakim. Empat puluh satu kematian atau klaim cedera pribadi diajukan.
Baik pengacara Energetic Tank maupun Departemen Kehakiman AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Paul Hofmann, pengacara untuk beberapa penggugat, mengatakan keputusan yang "dipertimbangkan dengan baik" akan membuktikan "ganti rugi" bagi pelaut dan keluarga yang menderita luka parah.
Pada 2019, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan kemungkinan penyebab tabrakan itu adalah "kurangnya pengawasan operasional kapal perusak yang efektif oleh Angkatan Laut AS, yang mengakibatkan pelatihan tidak memadai dan prosedur pengoperasian yang tidak memadai." Ini merekomendasikan beberapa langkah keamanan.
Reuters