TEMPO Interaktif, Washington: Senat dan DPR Amerika Serikat setuju paket ekonomi US$ 787 miliar (Rp 9.258 trilun). Paket perangsang ini dibawa Presiden Barack Obama untuk memulihkan ekonomi negaranya yang lesu.
Persetujuan di dua kamar Kongres itu dengan pemungutan suara pada Jumat (13/2) menjelang tengah malam atau Sabtu (14/2) di Indonesia. Nyaris semua anggota Partai Republik menentang dan semua anggota Partai Demokrat mendukung paket ini.
Di pemungutan DPR, seluruh anggota Partai Republik--176 orang--menolak. Tujuh Demokrat juga menolak. Meski begitu, paket ini lolos karena masih ada 246 suara lain yang mendukung.
Seusai disetujui DPR, paket dibawa ke Senat. Di sana, kejadiannya mirip. Meski di sini, tiga anggota Senat dari Republik mendukung sehingga suaranya pendukung menjadi 60 melawan 38. Dua Senator independen juga mendukung paket ini.
Kesepakatan ini membuat Obama tinggal menandatanganinya pada Senin (16/2) dan anggaran bisa segera dikucurkan.
Menurut Republik, mereka menolak karena paket itu berbeda dengan yang dikampanyekan oleh Obama. Pemimpin Republik di DPR, John A. Boehner, mengatakan bahwa saat proses dimulai, paket ini dibuat untuk menciptakan lapangan kerja baru. Tapi, di dalamnya, "Hanya berisi pengeluaran, pengeluaran, dan pengeluaran lagi."
Paket ini sendiri isinya pemotongan pajak, proyek padat karya, pendidikan, kesehatan, energi, dan teknologi. Jumlahnya lebih kecil daripada yang semula diusulkan oleh Demokrat.
Menurut Kantor Anggaran Kongres, lebih dari 74 persen anggaran akan dikucurkan dalam 18 bulan sehingga bakal langsung tampak berhasil tidaknya.
AP/NURKHOIRI