TEMPO.CO, Jakarta -Berita top 3 dunia dimulai dari Venezuela yang memuji keberanian Meksiko memboikot KTT Amerika. Meksiko menyatakan tak akan hadir karena tak semua negara diundang.
Berita top 3 dunia lainnya adalah politikus India Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad mendapat ancaman pembunuhan. Terakhir adalah pasukan Rusia dan Ukraina saling berhadapan pada perang kota di Sievierodonetsk. Berikut berita selengkapnya:
1. Puji Meksiko Boikot KTT Amerika, Presiden Venezuela: Pemberani dan Tegas
Presiden Venezuela Nicolas Maduro memuji keberanian Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador karena memboikot KTT Amerika yang digelar di Los Angeles, Amerika Serikat, mulai pekan ini.
Lopez Obrador menegaskan tidak akan menghadiri KTT Amerika karena tidak semua negara di kawasan diundang. Namun dia mengutus Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard untuk menggantikannya di KTT. Menurut Lopez Obrador, kebijakan pengecualian yang telah diberlakukan AS selama berabad-abad harus diubah.
Seperti dilansir Reuters Rabu 7 Juni 2022, keputusan ini diambil setelah Amerika Serikat tak mengundang tiga negara dalam pertemuan itu yakni Venezuela, Nikaragua, dan Kuba. Maduro menyebut keputusan Lopez Obrdor untuk menolak hadir sebagai tindakan pemberani dan tegas.
"Kami telah menyatakan kekaguman atas ketegasan dan keberanian Presiden López Obrador," kata Maduro dalam pertemuan kabinet.
Sinyal Lopez Obrador menolak hadir sudah terlihat sejak AS mengecualikan beberapa negara. Namun bukan hanya Lopez Obrador yang mengancam akan memboikot. Para pemimpin lain, termasuk dari Guatemala, Honduras, dan El Salvador - tiga pendorong utama migrasi ke AS - telah mengindikasikan bahwa mereka juga tidak akan hadir.
Meski demikian, keputusannya itu tak akan mengganggu hubungan kedua negara bertetangga tersebut. Lopez Obrador tetap akan berkunjung ke AS bulan depan untuk bertemu Presiden Joe Biden. Mereka akan membahas masalah imigran dan investasi.
Pemerintahan Biden memutuskan tak mengundang Venezuela, Nikaragua, dan Kuba ke KTT Amerika, karena alasan HAM. Para pejabat AS mengkhawatiran situasi penegakan HAM dan kurangnya praktik demokrasi di tiga negara.
Inilah yang membuat Washington berat untuk mengundang mereka. Meski demikian para pejabat AS yakin ketegangan akan mereda dan KTT Amerika akan berjalan sukses siapa pun yang hadir.