TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang akibat banjir dan longsor yang terjadi di Brasil, Minggu, 29 Mei 2022. Hujan lebat melanda beberapa lingkungan perkotaan di bagian timur laut negara itu.
Itu adalah peristiwa banjir besar keempat dalam lima bulan, akibat kurangnya perencanaan kota di lingkungan berpenghasilan rendah di sebagian besar Brasil, di mana kota-kota kumuh sering dibangun di lereng bukit yang rawan runtuh.
Kehancuran juga terjadi ketika para ilmuwan mulai mempertanyakan apakah siklus hujan yang tidak normal di negara terbesar di Amerika Latin itu bisa jadi akibat dari perubahan iklim.
Hingga Minggu sore, 56 orang tewas di negara bagian Pernambuco di timur laut dan satu orang meninggal di negara bagian tetangga, Alagoas, menurut pesan yang diposting di Twitter oleh layanan Pertahanan Sipil Federal, yang bertanggung jawab atas manajemen darurat. Sebanyak 56 orang lainnya di Pernambuco hilang.
Di antara kedua negara bagian itu, lebih dari 6.000 orang telah tiba di titik-titik bantuan yang ditunjuk pemerintah dan lebih dari 7.000 tinggal bersama teman atau kerabat, kata dinas Pertahanan Sipil Federal.
Dalam sebuah posting Twitter, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan dia akan tiba di Recife, ibu kota Pernambuco, pada Senin pagi.
"Pemerintah kami menyediakan, sejak awal, segala cara, termasuk angkatan bersenjata, untuk membantu mereka yang terkena dampak," tulisnya.
Pada akhir Desember dan awal Januari, puluhan orang tewas dan puluhan ribu mengungsi saat hujan mengguyur negara bagian Bahia, yang juga terletak di timur laut Brasil.
Sedikitnya 18 orang tewas dalam banjir di negara bagian tenggara Sao Paulo pada Januari. Pada bulan Februari, hujan deras di negara bagian Rio de Janeiro menewaskan lebih dari 230 orang.
Reuters