TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dipastikan menghentikan pasokan gasnya ke Finlandia. Distributor gas milik negara Finlandia, Gasum, pada Jumat, 20 Mei 2022, memastikan pemutusan kerja sama oleh Gazprom Export.
"Gazprom Export menginformasikan kepada Gasum bahwa pasokan gas alam ke Finlandia berdasarkan kontrak pasokan Gasum akan dihentikan pada Sabtu 21 Mei pukul 04.00 pagi", kata Gasum seperti dikutip Reuters.
Baca Juga:
Walau kerja sama telah diputus oleh Gazprom, Gasum meyakinkan akan terus memasok gas ke pelanggan Finlandia dari sumber lain melalui pipa Balticconnector.
"Kami telah mempersiapkan dengan hati-hati untuk situasi ini dan asalkan tidak ada gangguan pada jaringan transmisi gas, kami akan dapat memasok semua pelanggan kami dengan gas dalam beberapa bulan mendatang," kata CEO Gasum Mika Wiljanen.
Pengumuman penghentian kerja sama ini tidak lama setelah Finlandia resmi melamar keanggotaan NATO. Bersama negara tetangga dari Eropa Utara, Swedia, Finlandia rela melepas netralitasnya untuk bergabung pakta pertahanan yang dipimpin oleh Amerika Serikat karena invasi Rusia ke Ukraina.
“Saya menyambut hangat permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Anda adalah mitra terdekat kami,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, Rabu lalu.
Pendaftaran Finlandia dan Swedia sendiri harus dipertimbangkan oleh 30 negara anggota NATO lainnya. Proses itu diperkirakan memakan waktu sekitar dua minggu. Di antara anggota NATO lainnya, Turki lantang menyatakan keberatan.
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memperingatkan Barat bahwa ia akan mengambil tindakan jika NATO mulai memperkuat infrastruktur militer Swedia dan Finlandia.
Saat berbicara dengan para pemimpin aliansi militer yang didominasi Rusia dari negara-negara bekas Soviet pada Senin, 16 Mei 2022, Putin mengatakan perluasan NATO digunakan oleh Amerika Serikat dengan cara "agresif" untuk memperburuk situasi keamanan global yang sudah sulit.
Baca juga: Finlandia dan Swedia Resmi Mendaftar Jadi Anggota NATO
SUMBER: REUTERS
