TEMPO.CO, Jakarta -Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk tiga ahli hak asasi manusia pada Rabu 30 Maret 2022 untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di Ukraina, setelah Rusia telah dituduh melakukan pemboman sembarangan terhadap warga sipil.
Panel independen, yang dipimpin oleh Erik Mose dari Norwegia, akan menyelidiki semua tuduhan pelanggaran hak dan pelanggaran hukum humaniter internasional. “Terutama dalam konteks agresi terhadap Ukraina oleh Federasi Rusia," kata sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.
Ukraina dan pendukungnya menuduh angkatan bersenjata Rusia membunuh dan menimbulkan penderitaan pada penduduk dengan menembaki dan mengepung kota-kota, terutama pelabuhan selatan Mariupol. Namun, Moskow membantah menargetkan warga sipil.
Di sisi lain, video telah beredar di media sosial yang menunjukkan pasukan Ukraina menganiaya tentara Rusia yang ditangkap. Kyiv mengatakan gambar-gambar itu terlihat palsu tetapi akan menghukum pelaku jika terbukti benar.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah membentuk komisi penyelidikan selama satu tahun atas permintaan Ukraina dan sekutunya termasuk Uni Eropa, Inggris dan Amerika Serikat.
Rusia, yang menyebut invasi 24 Februari sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" Ukraina, menentang penyelidikan tersebut.
PBB juga memiliki penyelidikan pencarian fakta untuk kejahatan perang di Suriah, Myanmar dan konflik lainnya. Laporan mereka telah digunakan untuk membangun kasus untuk penuntutan potensial.
Di bawah resolusi tentang Ukraina yang diadopsi oleh forum Jenewa yang beranggotakan 47 orang, panel akan mewawancarai saksi dan mengumpulkan bahan forensik untuk setiap proses hukum di masa depan.
Mereka akan melaporkan temuan awal pada September mendatang. Mose adalah mantan hakim Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dan mantan presiden Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda. Ia juga menjabat sebagai hakim di Mahkamah Agung Norwegia.
Anggota panel penyelidikan Ukraina lainnya adalah Jasminka Dzumhur, komisioner ombudsman hak asasi manusia Bosnia dan Herzegovina, serta Pablo de Greiff, seorang warga Kolombia yang merupakan penyelidik hukum PBB pertama.
Baca juga: PBB: Lebih dari 4 Juta Orang Telah Meninggalkan Ukraina
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.