TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, memperingatkan konflik di Ukraina dan sanksi-sanksi yang dijatuhkan ke Rusia oleh negara-negara Barat bisa membuat kenaikan harga pangan dunia. Pasalnya, banyak pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam yang biasa digunakan untuk ekspor gandum, masih ditutup.
Menurut Okonjo-Iweala, situasi ini bisa mengarah ke bencan kelaparan dan kerusuhan di negara-negara miskin, yang berebut pangan dan ketahanan pangan sangat bergantung pada impor. Negara-negara miskin dan kelompok masyarakat miskin di negara miskin, akan menjadi kelompok yang paling menderita (dari konflik Ukraina).
“Saya rasa kita harusnya khawatir. Dampaknya pada tahun ini bisa ke harga pangan dan bencana kelaparan serta ke sektor substansial lainnya. Pangan dan energi adalah dua hal terbesar dalam keranjang konsumsi masyarakat miskin di seluruh dunia,” kata Okonjo-Iweala.
Mayat tergeletak di jalanan perbatasan antara Bucha dan Irpin, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Irpin, Ukraina 11 Maret 2022. REUTERS/Serhii Nuzhnenko
Okonjo-Iweala menjelaskan Rusia dan Ukraina menyediakan 24 persen suplai gandum dunia. Semua bahan pangan impor, yang melintasi Laut Hitam adalah bahan pokok, yang penting bagi keberlangsungan 35 negara – negara Afrika.
WTO pun secara resmi mendorong agar negara-negara yang memproduksi pangan, tidak membuat kesalahan yang sama lagi dengan kesalahan terkait vaksin virus corona. Ketika itu, negara-negara kaya menimbun (vaksin) sehingga negara-negara miskin dibiarkan menunggu.
“Ini adalah tindakan yang natural untuk mempertahankan apa yang Anda punya. Kita sudah melihat contoh kasusnya di vaksin virus corona. Jadi, kita jangan lagi membuat kesalahan yang sama dengan pangan. Kita harus mengambil pelajaran dari kasus vaksin virus corona dan krisis pangan sebelumnya,” kata Okonjo-Iweala.
Sumber: RT.com
Baca juga : Cina Siap Hadapi Gugatan Hak Paten Uni Eropa di WTO
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.