TEMPO.CO, Jakarta - Giulia Schiff, seorang pilot jet tempur yang dipecat dari Angkatan Udara Italia, kini bergabung dengan pasukan Ukraina. Perempuan berusia 23 tahun itu menjadi berita utama dua tahun lalu ketika mengaku dilecehkan oleh rekan-rekannya.
Schiff menuntut delapan sersan ke pengadilan karena membenturkan kepalanya ke sayap pesawat, mencambuknya di bagian belakang, sebelum melemparkannya ke kolam renang selama ritual perpeloncoan. Akibat laporannya itu ia justru dipecat dari angkatan udara. Namun bosnya di militer mengklaim dia dikeluarkan karena kecakapan militer yang tidak memadai.
Kasus pemecatannya kemudian dibawa ke pengadilan administratif tertinggi Italia. Namun dia kalah di pengadilan.
Kini kadet kelahiran Venesia memutuskan bergabung dengan pasukan khusus Ukraina melawan invasi Rusia, menurut acara TV Le Iene. Schiff telah berada di Kiev sejak awal perang. Ia merekam misinya sebagai dokumenter mini untuk program liputan satir dan investigasi.
Menurut Corriere della Sera, Giulia Schiff telah mendaftar sebagai kadet tiga bulan sebelum insiden perpeloncoan difilmkan pada April 2018. Dia berada di urutan keempat dari hampir 2.000 pelamar.
Dalam rekaman perpeloncoan itu dia diangkat dan dipukul di bagian belakang oleh rekan-rekannya. Kepalanya dibenturkan ke sayap pesawat sebelum dia dibuang ke kolam. Namun akademi militer mengatakan menyelam di kolam renang adalah bagian akhir dari kursus pelatihan.
Schiff mengklaim dia menjadi kambing hitam setelah mengeluh tentang ritual itu. Dia dikeluarkan pada 2018 atas tuduhan ketidakdisiplinan.
Seorang jenderal mengatakan bahwa dia tidak memiliki disiplin, kepatuhan dan pengorbanan yang diperlukan untuk menjalani karir militer, menurut media Italia.
Baca: Selamat dari Serangan Rusia, Bocah Ukraina Tewas Ditabrak di Italia
DAILY MAIL