Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria yang Tumbuh dalam Perang Irak-Iran Ini Berjibaku Membantu Warga Ukraina

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Emad Ballack, seorang pengusaha Kurdi Irak-Amerika, yang memiliki sebuah restoran di Kyiv, mengambil selfie di dekat menara TV yang terkena serangan selama invasi Rusia, di Kyiv, Ukraina 12 Maret 2022. Courtesy of Emad Ballack/Handout melalui REUTERS
Emad Ballack, seorang pengusaha Kurdi Irak-Amerika, yang memiliki sebuah restoran di Kyiv, mengambil selfie di dekat menara TV yang terkena serangan selama invasi Rusia, di Kyiv, Ukraina 12 Maret 2022. Courtesy of Emad Ballack/Handout melalui REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Amerika kelahiran Irak Emad Ballack langsung tergerak begitu menonton rekaman perang yang pecah di Ukraina dari kantornya di wilayah Kurdistan utara Irak.

Ketika warga sipil mulai keluar dari negara itu, Ballack, yang merupakan etnis Kurdi, memulai perjalanan empat hari ke Kyiv, sebuah kota yang dia sebut rumah selama delapan tahun terakhir.

"Saya tidak takut tetapi lebih khawatir tentang bagaimana saya bisa masuk ke negara ini," katanya seperti dikutip Reuters, Jumat, 18 Maret 2022.

Selama perjalanannya dengan pesawat dan kereta api, pria berusia 45 tahun itu mulai berpikir tentang bagaimana ia dapat menggunakan bisnisnya, termasuk restoran dan perusahaan e-commerce, untuk membantu warga Ukraina yang diserang.

"Bertarung bukan hanya tentang memegang senjata. Karena siapa saya, saya lebih berguna mendapatkan dukungan, keuangan," kata Ballack. "Tumbuh selama masa perang di Irak memberi saya semacam ketahanan. Saya tumbuh dengan kemampuan beradaptasi dalam situasi sulit."

Setelah masa kecil di Baghdad selama perang Iran-Irak, Ballack dan keluarganya mengungsi ke Belanda. Dia kemudian menetap di Amerika Serikat sebelum kembali ke Kurdistan Irak pada tahun 2012.

Beberapa tahun kemudian dia memutuskan untuk mulai berinvestasi di Ukraina, tepat sebelum ISIS mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan menyeret wilayah Kurdistan ke dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Sampai invasi Rusia, Ballack menganggap Ukraina sebagai negara yang aman dan menjanjikan untuk berinvestasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekarang, dengan menggunakan usahanya sendiri dan koneksi politik dan bisnis di Ukraina dan luar negeri, dia memobilisasi dukungan untuk mengirimkan makanan, kebutuhan dasar dan pakaian kepada warga sipil dan pasukan keamanan.

Setelah tiba di Kyiv pada 8 Maret, pengusaha itu mulai menyiapkan makanan gratis untuk pasukan keamanan dan warga sipil di restorannya, sambil mengumpulkan sumbangan sebagian besar di Amerika Serikat.

Menggunakan perusahaan e-commerce Zibox sebagai alat untuk mengelola dukungan bantuan, Ballack mengatur pengiriman barang ke perbatasan Polandia dengan Ukraina, di mana otoritas lokal membantu logistik untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Tidak yakin apa yang akan terjadi di masa depan, Ballack mengatakan dia mungkin membawa lebih banyak bisnisnya ke Kurdistan Irak.

"Saya gugup tentang segala sesuatu yang akan berhenti sekarang," katanya. "Tapi apa yang saya katakan kepada orang-orang untuk meyakinkan mereka adalah bahwa saya sendiri adalah anak perang. Tapi lihat ... saya berhasil membangun kembali hidup saya."

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

4 jam lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.


Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.


Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.