TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat RI Tawau membantu memfasilitasi pemulangan mandiri (biaya sendiri) 151 WNI yang tertahan di Malaysia. Dari jumlah itu, 90 orang laki-laki 90 dan 61 perempuan.
Konsulat RI Tawau dalam keterangan pada Rabu, 16 Maret 2022, menyebut 151 WNI itu dipulangkan dari area Tawau-Sabah menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara. Pemulangan ini di bawah program pemulangan khusus tahap ke-10.
Konsulat RI Tawau memfasilitasi pemulangan mandiri 151 WNI dari Tawau-Sabah, Malaysia menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara. Sumber: dokumen KRI Tawau.
WNI, yang dibantu pemulangannya ini, kebanyakan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah selesai masa kontrak kerjanya dan juga pelancong WNI pelawat, yang masih tersisa, yang tidak dapat kembali ke tanah air. Mereka tak bisa pulang ke Indonesia karena adanya penutupan Pelabuhan Internasional Tawau sebagai salah satu pintu masuk dan keluar Malaysia, sejak Maret 2020 lalu.
WNI dalam program pemulangan khusus ini, berasal dari berbagai wilayah
seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara, NTT, NTB dan Jawa Timur. Dari 151 WNI, terdapat 3 orang dari wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu yang ikut dalam pemulangan.
Ke-151 WNI itu, diberangkatkan menggunakan KM. Purnama Ekspres yang sengaja didatangkan secara khusus menyeberangkan mereka menuju ke Pelabuhan Tunontaka Nunukan-Kalimantan Utara. Setibanya di Nunukan, mereka tinggal melanjutkan perjalanan
menuju daerah domisili masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan RI Tawau, Heni Hamidah didampingi
beberapa pejabat fungsi terkait, meninjau langsung jalannya proses pemberangkatan di
pelabuhan. Konsul RI juga berdialog dengan beberapa WNI.
Untuk dapat mengikuti program pemulangan khusus ini, para WNI harus mendaftarkan diri ke Konsulat RI dengan melampirkan persyaratan dokumen yang diperlukan, untuk dimintakan kelulusan atau ijin dari pihak otoritas terkait di Sabah-Malaysia.
Mengingat masih pada masa pandemi, proses pelaksanaan program pemulangan khusus ini
menerapkan SOP kesehatan yang ketat. Para WNI juga diwajibkan melampirkan hasil tes PCR terbaru sebagai salah satu persyaratan pendaftaran program pemulangan.
Malaysia sampai saat ini masih belum membuka Pelabuhan Internasional Tawau. Pelabuhan ini sejak Maret 2020 ditutup gara-gara pandemi Covid-19 dan hanya digunakan untuk fasilitasi pemulangan khusus seperti deportasi atau pemulangan mandiri dengan izin kelulusan dari pemerintah setempat.
Sampai dengan pemulangan tahap ke-10 ini, tercatat sebanyak 1.293 orang WNI telah
difasilitasi kepulangannya. Jumlah ini di luar pemulangan deportasi dan repatriasi pelajar yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia
Baca juga: 9 WNI Terjebak di Chernihiv Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.