TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Kamis, 10 Maret 2022, mengubah pernyataanya terkait pengeboman sebuah rumah sakit di Kota Mariupol, Ukraina. Rusia menyangkal agresi militer ke tempat itu dan menyerukan agar fakta-fakta diungkap.
Sebelumnya Presiden Ukraina pada Rabu, 9 Maret 2022, menuduh Rusia telah melakukan pembantaian setelah jet tempur Rusia menjatuhkan bom pada sebuah rumah sakit di Mariupol. Pasien-pasien yang sedang di rawat di sana pun, terkubur puing-puing.
Sebuah pemandangan menunjukkan mobil dan bangunan rumah sakit hancur oleh serangan udara Rusia, di Mariupol, Ukraina, 9 Maret 2022. Menurut Ukraina, serangan udara ini dilancarkan di tengah kesepakatan gencatan senjata. Layanan pers Kepolisian Nasional Ukraina/Handout via REUTERS pemberitahuan
Pengeboman rumah sakit itu ironis karena dilakukan saat terjadi gencatan senjata. Gencatan senjata dilakukan untuk memberikan waktu pada warga Mariupol agar segera keluar dari Kota itu untuk berlindung karena Mariupol sudah terkepung.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tentara Rusia tidak menembak warga sipil. Dia meyakinkan Kremlin akan mengevaluasi kejadian tersebut (rumah sakit di bom).
“Kami jelas akan bertanya pada militer kami karena Anda dan saya saat ini belum punya informasi yang jelas tentang apa yang terjadi. Tampaknya militer punya sejumlah informasi,” kata Peskov.
Sedangkan Dmitry Polyanskiy, Wakil Delegasi Rusia di PBB mengatakan gedung rumah sakit yang dibom itu adalah bekas rumah bersalin, yang sudah diambil alih oleh tentara Ukraina.
“Di sanalah kebohongan itu lahir,” kata Polyanskiy, sambil menambahkan bawah Rusia sudah memperingatkan pada 7 Maret 2022 lalu kalau rumah sakit naas tersebut sudah berubah menjadi sebuah objek militer, di mana warga Ukriana melepaskan tembakan dari sana.
Sumber: Reuters
Baca juga: Gedung Keamanan Nasional Kairo Dibom
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.