TEMPO.CO, Jakarta - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan telah kehilangan kontak dengan sistem pemantauan perlindungan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl. Komunikasi terputus diketahui setelah sistem data nuklir Chernobyl tidak terkirim lagi ke pengawas atom PBB itu.
"Transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauan perlindungan yang dipasang di PLTN Chernobyl hilang dan saat ini IAEA tengah mencari status sistem pemantauan perlindungan di lokasi lain di Ukraina," kata Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 9 Maret 2022.
Pemandangan suasana sepi di Pripyat, Ukraina, 23 Maret 2016. Kota yang terletak dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl ini berubah menjadi kota hantu sejak ditinggal penghuninya pada 1986. REUTERS
Chernobyl diambil alih oleh pasukan Rusia pada bulan lalu. Sebelum kontak hilang, IAEA menghubungi PLTN di Chernobyl melalui e-mail dan staf yang tidak dirotasi, sebagai bentuk keselamatan nuklir.
Reaktor nuklir Chernobyl pernah meledak pada 1986. Saat peristiwa itu terjadi, 130 pekerja dan petugas kebakaran terpapar radiasi tinggi 800 millisievert hingga 16 ribu millisievert. Dua orang meninggal setelah beberapa hari terpapar radiasi itu. Adapun 30 pekerja dan petugas pemadam kebakaran meninggal tiga bulan kemudian.
Setelah ledakan pada 1986, PLTN Chernobyl tidak digunakan lagi. Namun kenapa Rusia merebut wilayah yang masih dikelilingi oleh kiloan meter tanah mengandung radioaktif?Jawabannya adalah karena letak geografinya.
Chernobyl terletak di rute terpendek dari Belarusia ke Kyiv, ibu kota Ukraina. Dengan begitu, diharapkan bisa memudahkan pasukan Rusia menginvasi Ukraina.
Dalam merebut Chernobyl, analis militer Barat mengatakan Rusia hanya menggunakan rute invasi tercepat dari Belarus, sekutu Moskow dan tempat pasukan Rusia bersiap menuju Kyiv.
Sementara itu, saat berbincang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu, 6 Maret 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tujuannya merebut stasiun Chernobyl adalah demi mengamankannya dari Neo-Nazi.
Selain Chernobyl, pasukan Rusia juga merebut PLTN Zaporizhzhia, pada Jumat, 4 Maret 2022. Ini merupakan PLTN Ukraina yang terbesar di Eropa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Duta Besar Ukraina Prihatin PLTN Zaporizhzhia Direbut Rusia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.