TEMPO.CO, Jakarta - Pendudukan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia oleh tentara Rusia menandakan sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang tidak peduli pada keselamatan rakyatnya sendiri. Sebab ada konsekuensi mengerikan dari perang nuklir.
"Anda tahu, ini (PLTN) bagian penting dari Federasi Rusia. Tetapi kabar terburuknya adalah Putin tidak peduli pada masyarakat Rusia," kata
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menanggapi Direbutnya PLTN Zaporizhzhia, yang berlokasi di tenggara Ukraina.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. REUTERS
Dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, pada Jum'at, 4 Maret 2022, Hamianin mengungkap dia melihat Presiden Putin itu setara dengan Georgy Zhukov Perwira Tertinggi Uni Soviet. Zhukov adalah marsekal top pasukan merah yang terlibat Perang Dunia II dengan Jerman.
"Jadi ungkapan Zhukov yang terkenal, ketika dia ditanya 'mengapa Anda menggunakan begitu banyak tentara saat situasi tidak genting sama sekali, dan begitu banyak orang meninggal?' Dia menjawab, 'Uni Soviet adalah negara besar. Kami punya lebih banyak anak dan perempuan. Itu artinya kami akan memiliki lebih banyak anak dan mereka semua tumbuh dewasa. Kami berjuang, dan tidak ada masalah'. Itulah yang Putin pikirkan tentang Rusia sekarang, dia tidak peduli," tutur Hamianin menyimpulkan.
Pasukan Rusia merebut PLTN Zaporizhzhia di Ukraina pada Jumat, 4 Maret 2022. Sebelum direbut, sebuah bangunan di kompleks itu terbakar dalam pertempuran sengit.
Sebelumnya, Rusia juga telah merebut pembangkit nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi di utara Kiev. Chernobyl memuntahkan limbah radioaktif ke sebagian besar Eropa ketika meleleh pada 1986.
Presiden Ukraina
Volodymyr Zelensky menuduh Moskow menggunakan teror nuklir. Dia mengatakan Rusia ingin mengulangi bencana Chernobyl dengan menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia.
Selalu update
info terkini. Simak breaking news
dan berita pilihan dari Tempo.co
di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install
aplikasi Telegram terlebih dahulu.