TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Minggu, 20 Februari 2022, melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, di Ibu Kota Paris.
Pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis itu membahas kerjasama bilateral yang lebih luas, antara lain di bidang kesehatan, transisi energi, hambatan perdagangan komoditi, Indo-pasifik dan pertukaran pandangan mengenai perkembangan di Ukraina dan Myanmar.
Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan menjelaskan Indonesia dan Prancis sepakat untuk terus memperkuat kerjasama di bidang kesehatan. Indonesia pun menghargai dukungan vaksin dari Perancis itu.
Sejauh ini Indonesia telah menerima 6.3 juta dosis bantuan vaksin virus corona dari Perancis. Dalam konteks yang lebih strategis, Perancis telah menyampaikan dukungan kepada Indonesia untuk menjadi salah satu hub dari pengembangan vaksin mRNA di Kawasan Asia.
Menurut Retno, perluasan produksi vaksin mRNA merupakan hal krusial dalam memastikan keadilan dan pemerataan vaksinasi di dunia.
“Dalam jangka panjang, kami ingin meningkatkan kapasitas produksi vaksin mRNA. Perluasan hub produksi dan transfer teknologi vaksin ke negara-negara berkembang dapat mendorong pemerataan dan keadilan vaksinasi dunia," ujar Retno.
Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di Paris pada Minggu, 20 Februari 2022. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Sementara itu terkait kerjasama transisi energi, Indonesia menyoroti pentingnya transfer teknologi yang terjangkau dan investasi agar semua negara dapat melakukan transisi energi tanpa mengorbankan pembangunan dan pemenuhan SDGs.
Terkait kerja sama perdagangan, Retno mendorong agar di masa presidensi Prancis di Uni Eropa, dapat dicapai kemajuan yang berarti dalam perundingan I-EU CEPA, dan tidak lagi ada diskriminasi terhadap kelapa sawit, termasuk dalam rancangan regulasi UE yang baru terkait deforestation free products.
Adapun terkait isu Indo Pasifik, Retno menyampaikan bahwa pada ASEAN Retreat, ASEAN telah mendukung usulan Indonesia mengenai concept paper on Mainstreaming Four Priority Areas of the ASEAN Outlook on Indo Pasific. Retno pun mengajak Prancis agar berpartisipasi dalam kerja sama konkret di bidang maritim, SDGs, perdagangan dan investasi.
“Saya berharap Prancis menjadi salah satu negara pertama yang membangun kerja sama dengan ASEAN di bidang maritim, SDGs, perdagangan, dan investasi," kata Retno.
Sedangkan terkait isu Myanmar, Retno mengungkapkan bahwa Indonesia terus mendorong implementasi 5 point-consensus (5 PC) yang masih belum mencapai kemajuan berarti.
Kedua Menlu juga melakukan tukar-pandangan mengenai perkembangan di Ukraina. Indonesia berharap agar semua pihak memberikan kesempatan bagi negosiasi dan diplomasi untuk bekerja.
Menteri Luar Negeri Retno berada di Paris untuk menghadiri The Indo-Pacific Ministerial Forum atas undangan Menteri Luar Negeri Prancis. Selain menghadiri The Indo Pasific Ministerial Forum, Retno juga akan memimpin Bali Process Steering Committee Ministerial Meeting, sebagai persiapan untuk pertemuan Bali Process yang akan diselenggarakan akhir tahun ini di Bali, sekaligus merayakan 20 tahun sejak terbentuk.
Baca juga: Belum Vaksin, Novak Djokovic Ingin Bertanding di Olimpiade Paris 2024
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.