TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tenis kelas dunia asal Serbia, Novak Djokovic, 34 tahun, mengutarakan keinginan untuk bertanding dan memenangkan medali emas di Olimpiade Paris 2024. Djokovic bikin geger setelah dideportasi dari turnamen Australia Open karena status imunisasi vaksin virus coronanya.
“Sebuah medali Olimpiade, khususnya emas, selalu menjadi sebuah impian besar. Sayangnya, saya tidak mendapat kesempatan memperjuangkannya di masa lalu (Olimpiade Tokyo). Saya berencana melakukannya di Paris 2024,” kata Djokovic.
Sebelumnya pada bulan lalu, Djokovic dililit permasalahan pembatalan visa hingga membuatnya tak bisa bertanding dalam kejuaraan tenis Australia Open. Kasusnya dua kali disidang dan dia menghabiskan waktu lima hari di hotel khusus tahanan imigrasi Australia karena belum suntik vaksin virus corona.
“Saya akan selalu mengingat hal-hal yang menyenangkan dan itu yang saya lakukan saat di Melbourne. Terlepas dari semua permasalahan yang saya hadapi, saya punya hubungan yang bagus dengan Australia,” kata Djokovic.
Menurutnya, apa yang terjadi pada tahun ini (dideportasi oleh Australia), sungguh hal yang tidak terduga. Diakuinya ini hal yang sulit dilupakan, namun dia tidak kapok kembali ke Australia di kemduian hari dan bertanding lagi.
Dalam wawancara dengan BBC pekan ini, Djokovic menekankan dia siap kehilangan kesempatan Grand Slams dan turnamen lainnya, ketimbang harus imunisasi vaksin virus corona. Namun dia meyakinkan dia bukan orang yang anti-vaksin dan bersikap terbuka untuk kemungkinan (suntik vaksin Covid-19) di kemudian hari.
Sumber: Reuters
Baca juga: Omicron Meningkat, Simak Aturan Masuk Arab Saudi, UEA, Qatar, dan Kuwait
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.