TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Uni Emirat Arab akan menghapus monopoli sejumlah perusahaan keluarga atas penjualan barang-barang impor, demikian dikabarkan Financial Times, Minggu, 26 Desember 2021.
Laporan itu mengatakan undang-undang yang diusulkan akan mengakhiri pembaruan otomatis perjanjian agen komersial yang ada di negara Teluk itu, memberikan investor asing kesempatan untuk mendistribusikan barang mereka sendiri atau mengubah agen lokal mereka.
"Tidak masuk akal lagi bagi keluarga individu untuk memiliki kekuatan dan akses istimewa seperti itu ke kekayaan yang mudah," kata laporan itu mengutip seorang pejabat Emirat. "Kita harus memodernisasi ekonomi kita."
Undang-undang yang diusulkan harus disetujui oleh kepemimpinan Emirat dan waktunya masih belum pasti, tambah laporan itu.
Selama setahun terakhir UEA, saingan ekonomi Arab Saudi yang sedang tumbuh, telah mengambil langkah-langkah untuk membuat ekonominya lebih menarik bagi investor dan bakat asing.
Awal tahun ini, UEA mengatakan orang asing yang membuka perusahaan tidak lagi membutuhkan pemegang saham atau agen UEA, setelah mereka membuat perubahan pada undang-undang perusahaan UEA.
Sebelumnya, kantor berita negara WAM mengutip pernyataan Kementerian Ekonomi mengatakan rancangan undang-undang tentang badan komersial masih dalam siklus legislatif dan "masih terlalu dini untuk memberikan rincian".
Kabinet merujuk rancangan itu ke Dewan Nasional Federal UEA untuk diskusi dan kemungkinan lebih banyak amandemen.
REUTERS