TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan menjalani tes Covid-19 untuk kedua kalinya pada Rabu. Tes dilakukan lima hari setelah stafnya diketahui terinfeksi virus Corona.
Tiga hari setelah terpapar virus Corona, Joe Biden telah dites dan hasilnya nefatif. Biden melakukan kontak dengan seorang pejabat Gedung Putih yang dites positif Corona setelah bepergian dengan presiden.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan awal pekan ini bahwa seorang anggota staf tingkat menengah menerima hasil tes Covid-19 positif pada Senin pagi. Staf tersebut berada di dekat Biden di atas Air Force One selama kira-kira 30 menit pada hari Jumat. Saat itu Biden dan staf tersebut terbang dari Orange, Carolina Selatan, ke Philadelphia.
Psaki mengatakan staf Biden itu mulai mengalami gejala pada hari Minggu lalu. Dia telah divaksinasi lengkap dan menerima suntikan booster. Sebelum menaiki pesawat Air Force One, pejabat Gedung Putih itu dinyatakan negatif Covid-19.
Joe Biden menerima tes antigen negatif pada hari Minggu dan tes PCR negatif pada hari Senin, menurut Gedung Putih. Psaki mengatakan kepada wartawan Selasa bahwa presiden menjalani tes PCR kedua Rabu.
“Panduan CDC adalah jika kontak dekat dengan pasien Corona, harus diuji lima hingga tujuh hari pasca kontak," ujar Psaki dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Psaki mengatakan di bawah protokol Gedung Putih, staf yang akan bepergian dengan presiden atau bertemu di Ruang Oval wajib dites Covid-19 di hari itu. Mereka yang mungkin tidak berinteraksi dengan Biden juga harus mematuhi prosedur pengujian reguler.
Staf Biden terinfeksi Corona di tengah tingginya lonjakan kasus di Amerika Serikat. Merebaknya varian Omicron membuat jumlah kasus terus naik. Sebanyak 73 persen kasus baru virus Corona di Amerika Serikat didominasi varian Omicron.
Pada Selasa, Joe Biden telah mengumumkan langkah-langkah baru yang diambil untuk mengurangi penyebaran varian Omicron. Di antara langkah-langkah itu adalah mendistribusikan 500 juta tes cepat di rumah kepada orang Amerika. Selain itu mendirikan situs pengujian federal baru untuk membantu negara bagian yang membutuhkan kapasitas tambahan.
Baca: Joe Biden Siapkan 500 Juta Tes Rapid COVID-19 Gratis untuk Semua Orang Amerika
REUTERS | CBS NEWS