Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat Gigih Melawan Perbudakan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Patung mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln di muesuem Lincoln di Washington, 27 Maret 2015. Patung seberat 170 ton dan tinggi 19 kaki yang dibuat dari 28 blok Georgia marmer oleh Daniel Chester tersebut untuk mengenang Abraham Lincoln yang telah menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat. REUTERS
Patung mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln di muesuem Lincoln di Washington, 27 Maret 2015. Patung seberat 170 ton dan tinggi 19 kaki yang dibuat dari 28 blok Georgia marmer oleh Daniel Chester tersebut untuk mengenang Abraham Lincoln yang telah menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat. REUTERS
Iklan

Salah satu usaha yang paling diingat dari Lincoln adalah untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan penindasan.

Neni Suhaeni dalam bukunya berjudul “Abraham Lincoln; Negarawan yang Melawan Perbudakan” menulis, sebagai seorang pemimpin, Lincoln seolah tanpa mengenal lelah melawan sistem perbudakan yang dilestarikan oleh para elit politik dan ekonomi berkulit putih.

Pada masa jabatannya, kaum negro berkulit hitam di Amerika Serikat tidak dianggap sebagai manusia secara utuh.

Foto Presiden AS ke-16, Abraham Lincoln saat baru dilantik pada 1861 (kiri), dan setelah menjabat di 1865. Foto ini diambil sesaat sebelum ia tewas karena luka tembak pada 15 April 1865. Boredpanda.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka bahkan dianggap sangat sah untuk diperbudak dan diperlakukan seenaknya oleh kaum kulit putih. Hal ini membuat Lincoln sebagai seorang pemimpin merasa prihatin dan ingin melawan penindasan tersebut.

Namun, upaya melawan perbudakan di Amerika Serikat tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Meskipun Lincoln seorang Presiden yang memiliki kewenangan lebih, tetapi bentuk Negara Amerika Serikat yang berupa federasi membuat banyak pejabat tidak sepakat dengan ide pembebasan yang dibawa oleh Lincoln.

Sejumlah warga Amerika melakukan reenactors, atau reka ulang sejarah pemakaman Presiden kulit hitam pertama Amerika, Abraham Lincoln. Kegiatan ini sekaligus menandai peringatan 150 tahun, meninggalnya Presiden pejuang hak kulit hitam di Amerika. Springfield, Illinois, 3 Mei 2015. Justin L. Fowler/AP

Lincoln bahkan mendapat perlawanan keras dari para kelompok pro-perbudakan yang fanatik.

Jiwa Lincoln menjadi terancam. Hingga pada tanggal 14 April 1865, seorang pemuda bernama John William Booth menembakkan pistol yang melubangi kepala Lincoln. Keesokan harinya, Sabtu pagi, 15 April 1865, Abraham Lincoln menghembuskan nafas terakhirnya.

NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca juga : Potongan Rambut Abraham Lincoln Terjual Rp 1,2 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.


26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

3 jam lalu

Sejumlah massa dari Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut agar Pemerintah China bertanggungjawab atas segala bentuk tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap kelompok muslim Uighur khususnya tragedi di Ghujla 5 Febuari 1997. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.


PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

6 jam lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat


DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

8 jam lalu

Ketua DPR yang baru terpilih Mike Johnson (R-LA) mengambil sumpah jabatannya setelah ia terpilih menjadi Ketua DPR baru di US Capitol di Washington, AS, 25 Oktober 2023. REUTERS/Elizabth Frantz
DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel


Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

22 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, Tiongkok 16 Mei 2024. Sputnik/Sergei Bobylev/
Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.


Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Demonstrasi Great March of Return berlanjut di Gaza pada hari Rabu, 15 Mei, ketika rakyat Palestina menuntut hak untuk kembali ke rumah keluarga mereka sebelum tahun 1948. RUPTLY
Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

Grup vokal All 4 One tampil menghibur penggemarnya pada hari terakhir pesta musik Java Soulnation 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (6/10). All 4 One mengajak para pennonton untuk bernostalgia ke era musik di tahun 90-an. TEMPO/Nurdiansah
All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Bangunan berdiri di Universitas Al-Azhar-Gaza yang rusak akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 28 April 2024. Setelah 200 hari lebih berlangsungnya perang di Gaza, Israel kini disebut tidak hanya melakukan genosida tapi juga menghancurkan sistem pendidikan. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.