Lima Pembunuhan Pemimpin Negara Paling Tragis

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada Rabu kemarin menjadi berita utama di sejumlah media internasional. Moise ditembak dalam aksi penyerangan yang terjadi di kediaman pribadinya.

Pembunuhan presiden Haiti ini menambah daftar pemimpin negara atau kepala pemerintahan yang meregang nyawa karena dibunuh.

Sepanjang sejarah, beberapa pemimpin negara dibunuh secara tragis karena adanya perbedaan kepentingan politik hingga adanya dendam.

Berikut ini pemimpin-pemimpin negara yang tewas terbunuh:

1. Abraham Lincoln

Abraham Lincoln yang menjabat sebagai presiden ke-16 Amerika Serikat dan terkenal dengan keputusan-keputusannya yang menghapuskan perbudakan ditembak pada 15 April 1865 saat ia menghadiri pertunjukan di Teater Ford.

Lincoln ditembak setelah pelaku yang bernama John Booth mendengar pidatonya tentang advokasi hak suara bagi orang kulit hitam di Amerika.

John Booth diketahui tidak terima dengan keputusan-keputusan yang dibuat Lincoln.

2. John F. Kennedy

Sebagai presiden Amerika Serikat yang menjabat saat Perang Dingin membuat Kennedy harus menghabiskan waktunya untuk merawat hubungan negaranya dengan Uni Soviet. Hasilnya banyak orang Amerika Serikat yang tidak suka dengan Kennedy.

Pada 22 November 1963, Kennedy dibunuh saat ia sedang berkendara dengan mobil atap terbuka. Hasil penyelidikan menemukan Lee Harvey Oswald sebagai pelaku pembunuhan Kennedy.

3. Anwar Sadat

Anwar Sadat merupakan Presiden Mesir yang terkenal penuh kontroversi. Salah satu kontroversinya adalah ia melakukan perjanjian damai dengan Israel.

Sadat ditembak oleh kelompok militer pada 1981 saat ia sedang menghadiri parade.

4. Benazir Bhutto

Perempuan pertama yang menjadi Perdana Menteri Pakistan ini menjadi korban dari serangan bom dan penembakan saat ia sedang melakukan kampanye di Rawalpindi.

5. Raja Faisal

Faisal Al-Saud merupakan raja yang bertahta di Arab Saudi sejak 1964 hingga 1975. Faisal banyak dikenang oleh rakyat Saudi sebagai penyelamat ekonomi negara dengan reformasi dan kebijakan modernisasi yang ia lakukan.

Faisal meninggal setelah ia dibunuh oleh keponakannya sendiri, Faisal bin Musaid, pada 1975. Pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh dendam atas kematian kakaknya.

EIBEN HEIZIER

Baca juga:

Presiden Haiti Tewas Ditembak, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui