TEMPO.CO, Jakarta - Akun Twitter pribadi Perdana Menteri India Narendra Modi, yang memiliki lebih dari 73 juta pengikut, dibobol oleh peretas. Hacker membuat unggahan palsu soal Bitcoin di akun Twitter Modi yang segera dihapus oleh kantor perdana menteri.
Menurut kantor perdana menteri, tweet yang dihapus dari akun @narendramodi adalah India telah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan mendistribusikan cryptocurrency kepada warga.
Dalam tweet palsu itu, pemerintah India telah secara resmi membeli 500 Bitcoin dan mendistribusikannya ke semua penduduk negara itu. Hacker juga menyertakan tautan penipuan.
Setelah cuitan itu viral, akun Twitter pribadi perdana menteri segera diamankan. Setiap cuitan yang diunggah oleh hacker melalui akun pribadi Modi, sudah dihapus. Namun pengguna Twitter terlanjur mengambil tangkapan layar dari unggahan palsu Modi itu.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan bahwa perusahaan telah mengamankan akun perdana menteri India itu segera setelah disusupi hacker. Investigasi juga dilakukan dan belum ditemukan adanya akun lain yang ikut dibajak.
Ini bukan pertama kalinya akun Modi dibajak. Pada September 2020, para hacker meminta pengikut akun perdana menteri India itu untuk menyumbangkan dana ke Bantuan Nasional India melalui akun kripto.
Beberapa akun Twitter tokoh terkemuka juga pernah diretas pada Juli 2020, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mantan Presiden AS Barack Obama dan CEO Tesla Elon Musk. Para hacker meminta mata uang digital.
Baca: Kecelakaan Helikopter, Kepala Pertahanan India dan 11 Penumpang Tewas
REUTERS