TEMPO.CO, Jakarta - Kepala pertahanan India Jenderal Bipin Rawat, istrinya, serta 11 orang lainnya dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter militer kemarin, Rabu, 8 Desember 2021. Helikopter nahas itu jatuh di negara bagian selatan Tamil Nadu.
Menurut Angkatan Udara India (IAF) melalui uanggahannya di Twitter, kecelakaan tragis itu terjadi di dekat kota Coonoor pada Rabu siang.
Saat jatuh, helikopter Mi-17V5 buatan Rusia itu sedang dalam perjalanan dari pangkalan angkatan udara ke Sekolah Staf Layanan Pertahanan. Penyebab kecelakaan itu belum diketahui dan pihak berwenang mengatakan akan melakukan penyelidikan.
Angkatan udara mengatakan seorang perwira, Kapten Grup Varun Singh, selamat dan dirawat di rumah sakit militer.
Perjalanan ke Sekolah Staf Layanan Pertahanan melalui wilayah pegunungan dengan banyak hutan. Video yang disiarkan di saluran berita India menunjukkan helikopter terbakar di daerah hutan lebat dekat kampus. Penduduk setempat segera mencoba memadamkan api dan mengeluarkan mayat dari reruntuhan.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa Rawat adalah prajurit yang luar biasa dan patriot sejati. Ia berkontribusi besar dalam memodernisasi angkatan bersenjata dan aparat keamanan negara.
“Wawasan dan perspektifnya tentang hal-hal strategis sangat luar biasa. Kepergiannya membuat saya sangat sedih,” kata Modi.
Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengatakan Rawat melayani negara dengan keberanian dan ketekunan yang luar biasa.
Panglima Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa, menyatakan belasungkawa atas kematian tragis Rawat dan istrinya. Bipin Rawat, 63, adalah kepala staf pertahanan pertama India. Ia menduduki posisi itu setelah pensiun sebagai panglima militer. Kepala staf pertahanan adalah jabatan baru yang dibentuk oleh pemerintah India pada 2019. Dia dianggap dekat dengan Perdana Menteri Modi dan menjadi penasihat Kementerian Pertahanan.
Tugas utama sebagai kepala staf pertahanan India adalah merombak militer. Ia juga berjuang untuk memodernisasi dan meningkatkan koordinasi antara tentara, angkatan laut dan angkatan udara.
Analis pertahanan Harsha Kakar, yang juga menjabat sebagai jenderal besar di tentara India, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kematian Rawat adalah sebuah kemunduran dalam hal modernisasi pasukan.
Baca: Helikopter yang Membawa Kepala Staf Pertahanan India Jatuh
AL JAZEERA