Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ingin Mati Kelaparan, Penjualan Anak Perempuan Afghanistan Marak Demi Mahar

Reporter

image-gnews
Sejumlah anak-anak perempuan bersiap memasuki ruang kelas di sebuah sekolah di Kabul, Afghanistan, 18 September 2021. Mereka mulai kembali bersekolah dibawah kekuasaan Taliban. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sejumlah anak-anak perempuan bersiap memasuki ruang kelas di sebuah sekolah di Kabul, Afghanistan, 18 September 2021. Mereka mulai kembali bersekolah dibawah kekuasaan Taliban. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan anak perempuan di Afghanistan makin marak akibat himpitan ekonomi. Tingginya angka pengangguran membuat perekonomian negara itu berada di tubir jurang.

Fazal salah satunya. Pekerja pabrik batu bata di Afghanistan, terpaksa menjual anak-anak perempuan yang masih kecil dengan para pria. Langkah nekat itu terpaksa dilakukan karena keluarganya bisa mati kelaparan.

Bulan lalu, Fazal menerima pembayaran mahar sebesar US$ 3.000 setelah menyerahkan putrinya yang berusia 13 dan 15 tahun kepada pria yang usianya lebih dari dua kali lipat. Jika uangnya habis, Fazal kemungkinan akan menikahkan anaknya yang masih berusia tujuh tahun.

"Saya tidak punya cara lain untuk memberi makan keluarga saya dan melunasi hutang saya. Apa lagi yang bisa saya lakukan?" katanya kepada Thomson Reuters Foundation dari ibu kota Afghanistan, Kabul. "Saya sangat berharap tidak harus menikahkan putri bungsu saya."

Pernikahan anak telah meningkat seiring dengan melonjaknya kemiskinan sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus lalu. Kemiskinan membuat orang tua menjual bayi atau anak perempuan untuk dinikahkan di masa depan, dengan imbalan mas kawin.

Para aktivis memperkirakan tingkat pernikahan anak, yang lazim bahkan sebelum Taliban berkuasa, bisa hampir dua kali lipat dalam beberapa bulan mendatang.

"Ini melumpuhkan hati (saya) mendengar cerita-cerita ini. Ini bukan pernikahan. Ini pemerkosaan anak," kata juru kampanye hak-hak perempuan Afghanistan terkemuka Wazhma Frogh.

Dia mendengar pernikahan anak terjadi setiap hari. Kasus itu sering melibatkan anak perempuan di bawah usia 10 tahun. Belum jelas apakah gadis kecil itu akan dipaksa berhubungan seks sebelum mencapai pubertas.

Badan anak-anak PBB UNICEF mengatakan ada laporan tentang keluarga yang menawarkan bayi perempuan berusia 20 hari. Bayi itu akan dinikahkan di masa mendatang dengan imbalan mas kawin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Afghanistan lumpuh oleh kekeringan dan keruntuhan ekonomi. Negara ini mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menurut badan-badan PBB.

Saat musim dingin tiba, jutaan orang berada di ambang kelaparan. Sebanyak 97 persen rumah tangga bisa jatuh di bawah garis kemiskinan pada pertengahan 2022.

Menurut Frogh, keluarga menikahkan anak perempuannya untuk mengurangi jumlah mulut yang harus diberi makan. Selain itu untuk mendapatkan mas kawin yang biasanya berkisar antara US$ 500 hingga US$ 2.000. Anak-anak yang lebih kecil biasanya dihargai dengan jumlah yang lebih tinggi.

Orang tua juga menyerahkan anak perempuan untuk melunasi hutang. Frogh mengutip sebuah kasus di mana seorang tuan tanah mengambil gadis sembilan tahun penyewa karena orang tua tak bisa membayar sewa.

"Jumlah kasus telah meningkat begitu banyak karena kelaparan. Orang tidak punya apa-apa dan tidak bisa memberi makan anak-anak," kata Frogh, pendiri Organisasi Studi Perempuan & Perdamaian.

Sebelum Taliban mengambil alih, usia pernikahan minimum yang sah adalah 16 tahun untuk anak perempuan. Taliban mengatakan hanya mengakui hukum Syariah yang tidak menetapkan usia minimum.

Baca: Taliban Larang Artis Wanita Tampil di Stasiun TV Afghanistan

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Dikaruniai Anak Ketiga Perempuan, Namanya Lia

4 hari lalu

Alyssa Soebandono dan Dude Harlino. Foto: Instagram/@ichasoebandono
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Dikaruniai Anak Ketiga Perempuan, Namanya Lia

Alyssa Soebandono dan Dude Harlino menyambut kelahiran anak ketiganya yang berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Aisyah Aulia Putri Harlino.


Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

5 hari lalu

Relawan Yayasan Kepedulian Untuk Anak (Kakak) memberikan sosialisasi dan edukasi untuk warga pada aksi bertajuk Jo Kawin Bocah, Stop Kekerasan dan Eksploitasi Seksual saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Juli 2022. Aksi tersebut digelar untuk memperingati Hari Anak Nasional. ANTARA/Maulana Surya
Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.


Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

5 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.


Menelisik Penyebab Anak Perempuan Rentan Mengalami Gangguan Dismorfik Tubuh

24 hari lalu

Lana Condor. Instagram.com/@lanacondor
Menelisik Penyebab Anak Perempuan Rentan Mengalami Gangguan Dismorfik Tubuh

Sebuah studi mengatakan anak perempuan terutama remaja, berpotensi enam kali lebih sering mengalami gangguan dismorfik tubuh. Apa itu?


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

32 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.


Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

41 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

Anak perempuan dipukuli dan diinjak, diduga jadi korban salah sasaran pelaku tawuran perang sarung di Ciputat, Tangsel.


Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

41 hari lalu

Ilustrasi Pengeroyokan.
Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun menjadi korban pengeroyokan sejumlah remaja di Ciputat


Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

49 hari lalu

Ekspresi seorang anak saat diteteskan vaksin polio dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024. Kementerian Kesehatan menggelar Sub PIN Polio 2024 secara serentak di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY dengan putaran pertama di bulan Januari dan putaran kedua pada Februari mendatang sebagai upaya menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) polio. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

51 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah