TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan seorang kandidat calon presiden yang tak disebutkan namanya adalah pengguna kokain. Tudingan itu disebutkan dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis.
Duterte gencar mengobarkan perang terhadap obat-obatan terlarang yang menewaskan ribuan pengguna dan penjaja. Sayangnya Duterte tidak menyebutkan nama kandidat atau memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya. Dia hanya mengatakan kandidat tersebut adalah pemimpin yang sangat lemah.
Puluhan orang telah mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan. Rodrigo Duterte, 76, tidak bisa mencalonkan kembali karena terbentur pada konstitusi.
"Kami memiliki kandidat yang menggunakan kokain," kata Duterte dalam pidatonya di provinsi Oriental Mindoro. "Itulah sebabnya saya bertanya-tanya, apa yang telah dilakukan orang ini? Kontribusi apa yang telah dia berikan untuk Filipina?"
Dia juga heran mengapa rakyat Filipina tetap mendukung kandidat tersebut. "Saya hanya bertanya," kata Duterte yang akan mencalonkan diri di senat tahun depan.
Reuters bertanya kepada juru bicara penjabat Duterte, Karlo Nograles, siapa yang kandidat yang menggunakan kokain tersebut. Namun tidak ditanggapi.
"Dia adalah pemimpin yang sangat lemah," kata Duterte yang blak-blakan tentang kandidat yang tidak disebutkan namanya. "Dia mungkin menang telak. Jika itu yang diinginkan orang Filipina, silakan," katanya dalam pidato itu.
"Saya tidak membuat intrik. Terserah Anda. Cari tahu siapa."
Dalam pidato yang sama dia memuji pengganti dan pembantu lamanya Christopher "Bong" Go. Bong adalah senator yang juga sedang mengincar kursi kepresidenan.
Kandidat lainnya yang akan maju dalam pilpres Filipina adalah senator dan pensiunan ikon tinju Manny Pacquiao, Wakil Presiden Leni Robredo, walikota Manila Francisco Domagoso, senator dan mantan kepala polisi Panfilio Lacson, dan Ferdinand Marcos Jr, putra mendiang diktator Filipina.
Baca: Putri Duterte Jadi Cawapres Anak Diktator Filipina Ferdinand Marcos
REUTERS