TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons pada Rabu, 17 November 2021, mengungkap kondisi Afghanistan suram paska-pengambil alihan kekuasaan oleh Taliban. Kelompok radikal yang terafiliasi dengan Islamic State (ISIS) di Afghanistan, Islamic State-Khorasan Province (ISKP), saat ini berkembang dan bahkan muncul di hampir 34 provinsi di Afghanistan.
Lyons mengatakan upaya Taliban untuk menahan penyebaran ISKP tampaknya sangat tergantung pada penahanan para militan ISKP dari luar dan pembunuhan pada terduga militan kelompok tersebut.
“Ini (Afghanistan) adalah sebuah area yang layak mendapat perhatian lebih dari masyarakat internasional,” kata Lyons.
Seorang anggota Taliban terluka akibat ledakan bom di Rumah Sakit Militer Sardar Mohammad Daud Khan di Kabul, Afghanistan, 2 November 2021. Sebanyak 19 orang tewas dab 43 korban lainnya luka-luka dalam serangan tersebut. REUTERS/Zohra Bensemra
Pernyataan Lyons itu disampaikan berselang beberapa jam setelah ISKP mengklaim bertanggung jawab atas dua ledakan di Afghanistan, yang menewaskan setidaknya satu orang dan melukai enam orang lainnya. Menurut Lyons, kelompok radikal Taliban tidak mampu membendung pertumbuhan ISKP.
“Dulu kelompok ini sangat terbatas jumlahnya di provinsi-provinsi dan Ibu Kota Kabul, namun sekarang ISKP tampaknya sudah hadir di hampir semua di semua provinsi dan naik secara signifikan,” kata Lyons.
Lyons menyebut jumlah serangan yang dilakukan oleh ISKP naik dari 60 serangan pada 2020 menjadi 334 serangan pada 2021.
Saat yang sama, Taliban sedang berusaha secara tulus muncul sebagai pemimpin negara. Kelompok radikal tersebut menguasai Ibu Kota Kabul pada Agustus 2021 atau setelah 20 tahun perang dengan Amerika Serikat. Taliban masih membatasi perwakilan Afghanistan di sejumlah sektor sosial dan membatasi hak-hak perempuan.
Lyons mengatakan pihaknya sering menerima sejumlah laporan kredibel mengenai kejadian rumah-rumah yang digeledah dan pembunuhan tanpa proses hukum pada mantan pejabat dan mantan aparat keamanan Afghanistan. Lyons memperingatkan penderitaan masyarakat Afghanistan akan semakin berat atau menjadi bencana kemanusiaan karena musim dingin yang semakin mendekat, perekonomian yang terpuruk dan kekeringan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dua Ledakan Kembali Hantam Kabul
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.