TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi sebuah kota baru yang sedang dibangun. Menurut media pemerintah, kota baru itu terletak di dekat perbatasan dengan China dan sebuah gunung suci yang dihormati oleh keluarga Kim Jong Un. Kemunculannya Un di hadapan publik adalah yang pertama kali sejak ia menghilang selama sebulan lebih.
Kota baru itu yang dibangun di pegunungan utara Samjiyon sedang diubah menjadi pusat ekonomi besar-besaran. Oleh para pejabat, kota itu disebut utopia sosialis yang dilengkapi dengan apartemen baru, hotel, resor ski dan fasilitas komersial, serta budaya dan fasililtas kesehatan.
Kota berkembang itu berada di dekat Gunung Paektu, gunung suci tempat keluarga Kim Jong Un berasal. Dia telah melakukan beberapa kunjungan sejak 2018. Kantor berita resmi KCNA menyebut kota baru itu sebagai lambang peradaban modern.
KCNA mengatakan perjalanan terakhir Kim dirancang untuk memeriksa tahap ketiga dan terakhir konstruksi. Rencananya kota itu akan selesai pada akhir 2021 setelah tertunda karena sanksi internasional dan pandemi virus corona.
Belum diketahui kapan Kim Jong Un melakukan kunjungan resmi ke sana. Namun berdasarkan ia terakhir muncul di hadapan publik terakhir kali pada 35 hari lalu saat memberikan pidato di sebuah pameran pertahanan.
Menghilangnya Kim Jong Un memicu spekulasi tentang kesehatan atau keberadaannya. Namun Badan intelijen Korea Selatan menyatakan pada akhir bulan lalu bahwa Kim Jong Un sehat dan tidak memiliki masalah.
"Dia (Kim Jong Un) mengatakan Samjiyon telah berubah menjadi contoh kota modern pegunungan di bawah sosialisme," kata KCNA.
Kim Jong Un mengatakan membangun Samjiyon memberikan pengalaman dalam konstruksi, desain dan teknologi. Dia berharap kota ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk wilayah lain.
Kota Samjiyon adalah salah satu inisiatif terbesar yang diluncurkan Pyongyang. Kim menargetkan kota itu bisa menjadi wilayah dengan ekonomi mandiri, saat Korea Utara sedang menghadapi sanksi internasional atas program nuklir dan misilnya.
Hampir dua tahun setelah menutup perbatasan untuk mencegah penyebaran COVID-19, Korea Utara baru-baru ini melanjutkan pengiriman kereta api dengan China. Hal ini menandakan kedua negara siap membuka kembali perbatasannya.
Baca: Kim Jong Un Andalkan Robot Jadi Guru Bahasa Inggris di Korea Utara
REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.