TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Taliban melakukan diskusi produktif tentang masalah bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan pada pertemuan di Qatar selama akhir pekan, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Selasa.
Para pejabat membahas akses kemanusiaan selama dua hari pertemuan antara perwakilan Taliban dan pejabat AS, termasuk beberapa dari komunitas intelijen dan Badan Pembangunan Internasional AS, menurut Reuters, 13 Oktober 2021.
Ned Price mengatakan pembicaraan terfokus pada masalah keamanan dan terorisme, perjalanan yang aman bagi warga negara asing dan sekutu Afghanistan dari Amerika Serikat untuk meninggalkan negara itu, serta jaminan hak asasi manusia.
Sejumlah anak-anak perempuan bersiap memasuki ruang kelas di sebuah sekolah di Kabul, Afghanistan, 18 September 2021. Mereka mulai kembali bersekolah dibawah kekuasaan Taliban. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Amerika telah berulang kali menuntut Taliban untuk menghormati hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan dan anak perempuan, sebelum Taliban mendapat legitimasi internasional.
"Delegasi menjelaskan, seperti yang kami lakukan secara konsisten, bahwa Taliban pada akhirnya akan dinilai tidak hanya berdasarkan kata-katanya tetapi semata-mata atas tindakannya," kata Price.
Pertemuan terpisah dengan perwakilan Taliban yang melibatkan pejabat dari Uni Eropa serta pejabat AS berlangsung pada Selasa, lanjut Price.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus, AS telah membekukan bantuan bilateral ke Afghanistan, tetapi mengatakan masih memberikan bantuan melalui kelompok-kelompok non-pemerintah.
Beberapa pihak juga menyerukan agar Amerika Serikat memberikan cadangan pemerintah Afghanistan yang disimpan di AS kepada pemerintah baru yang dipimpin Taliban untuk meredakan krisis kemanusiaan.
Baca juga: Taliban Enggan Berkomitmen Memberikan Hak Pendidikan untuk Perempuan Afghanistan
REUTERS