TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sebulan di bungkus oleh plastik, monumen khas Prancis Arc de Triomphe kembali ke bentuk yang familiar. Pada Senin, 4 Oktober 2021, para petugas membongkar plastik yang membungkus monumen tersebut.
Monumen Arc de Triomphe ditutup plastik ramah lingkungan warna silver-biru sebagai bagian dari seni instalasi, yang berlangsung sampai Minggu, 3 Oktober 2021. Pada Senin pagi, 4 Oktober 2021, sejumlah pekerja mencopot plastik tersebut, yang dimulai dari pucuk Arc de Triomphe yang tingginya 50 meter.
Arc de Triomphe di Paris, Prancis. Sumber: Reuters
Sampai Senin sore, sebagian besar plastik yang membungkus Arc de Triomphe sudah lepas sehingga terlihat lagi dengan jelas ukiran-ukiran pada monumen batu tersebut.
Rencana untuk membungkus Arc de Triomphe sebenarnya dicetuskan sendiri oleh pembuatnya, mendiang Christo pada awal abad ke-19. Christo adalah seniman kelahiran Bulgaria.
Impian Christo itu lalu diwujudkan oleh sebuah tim, yang salah satunya adalah keponakannya sendiri. Biaya untuk membuat seni instalasi di Arc de Triomphe menghabiskan dana sekitar 14 juta euro (Rp 213 miliar).
Pada Selasa, 5 Oktober 2021, beberapa crane tampak berdiri di dekat Arc de Triomphe, siap untuk melanjutkan pekerjaan melucuti plastik pembungkus. Banyak turis yang berkumpul menonton dan berfoto di bawah kaki Arc de Triomphe.
“Saya merasa agak sedih. Saya kira instalasi ini terlalu cepat di copot. Namun kami juga senang karena akan melihat Arc de Triomphe seperti biasanya,” kata Sarah Palleul, warga Paris.
Seni instalasi pada Arc de Triomphe secara umum diterima oleh turis, kendati beberapa pengunjung kecewa karena jauh-jauh ke Prancis untuk melihat Arc de Triomphe dalam bentuk klasiknya, namun ternyata ditutup plastik.
Baca juga: Monumen Arc de Triomphe Dibungkus Plastik Daur Ulang
Sumber: Reuters