TEMPO.CO, Jakarta - Cina mendesak Filipina untuk mempertimbangkan kembali peninjauan ulang kerja sama pertahanan 70 tahun dengan Amerika Serikat, kata Menteri Pertahanan Filipina pada Kamis, prihatin hal itu dapat dilihat di Beijing sebagai upaya untuk menahan kebangkitan militernya Laut Cina Selatan.
Filipina sangat ingin mengubah Mutual Defense Treaty (MDT) 1951 untuk memperjelas sejauh mana Amerika Serikat akan melindungi dan membela sekutunya jika negara itu diserang.
Pada sebuah acara untuk menandai peringatan ke-70 tahun MDT, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan dia telah didesak oleh seorang mantan diplomat Cina untuk mundur.
"Ketika AS menyambut baik gagasan meninjau kembali MDT, pihak luar tidak," katanya, dilaporkan Reuters, 30 September 2021.
"Mantan duta besar Cina datang kepada saya dan berkata: 'Tolong jangan sentuh MDT. Biarkan apa adanya'," kata Lorenzana.
Dia kemudian mengklarifikasi percakapan itu terjadi pada 2018.
"Itu mengejutkan saya. Saya bertanya mengapa? Dia mengatakan setiap upaya untuk merevisi MDT akan ditafsirkan oleh pemerintah Cina sebagai tindakan untuk menahan kebangkitan Cina," kata Lorenzana kepada Reuters.
"Saya hanya menatapnya dan tersenyum," kata Lorenzana ketika ditanya apa responsnya.
Tidak ada komentar langsung dari kedutaan besar Cina di Manila.
Penjaga Pantai Filipina berpatroli di dekat kapal Cina yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim Cina di Whitsun Reef, Laut Cina Selatan, dalam foto yang dipublikasi oleh penjaga Pantai Filipina pada Kamis, 15 April 2021. Filipina kembali mengajukan protes diplomatik ke Cina pada hari Rabu setelah menuduh tetangga raksasanya melakukan penangkapan ikan ilegal. Philippine Coast Guard via REUTERS
Dorongan untuk kejelasan komitmen Amerika Serikat terhadap Filipina datang di tengah ekspansi kapal-kapal Cina di wilayah sengketa di Laut Cina Selatan, yang dikatakan Filipina sebagai milisi yang menyamar sebagai armada penangkap ikan besar-besaran di dekat pulau-pulau buatan Cina yang dimiliterisasi.
Filipina telah mengajukan puluhan protes diplomatik tentang milisi itu dan mengumumkan akan mengirim protes diplomatik lagi pada hari Kamis.
Aliansi pertahanan Filipina dan Amerika Serikat telah ada selama beberapa puluh tahun, dengan kehadiran bergilir pasukan AS untuk latihan bersama, pertukaran intelijen dan transfer perangkat keras militer.
Lorenzana mengatakan jelas bahwa memperkuat MDT bukanlah kepentingan Cina.
"Orang Cina, setelah membenamkan diri dengan pulau buatan mereka, tidak terburu-buru untuk resolusi apa pun. Cina tahu bahwa setiap agresi akan memicu MDT," kata menteri pertahanan Filipina.
Baca juga: Manny Pacquiao Tantang Duterte Jadi Capres Filipina: Bel Tinju Sudah Berakhir
REUTERS