Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mereka yang Terasingkan di Negeri Orang usai G30S

image-gnews
wartawan Umar Said (kanan)
wartawan Umar Said (kanan)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPada masa pemerintahan Presiden Soeharto banyak mahasiswa Indonesia yang terasingkan di luar negeri setelah peristiwa 30 September 1965 (G30S). Mereka dikenal dengan sebutan eksil 1965.

 

Presiden Soekarno mengirimkan ribuan pelajar ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan di negara-negara komunis seperti Uni Soviet dan lainnya pada 1960-an. Bung Karno berharap mahasiswa ini bisa membangun Indonesia setelah kembali dari luar negeri.

 

Namun impian Soekarno itu harus terkubur karena peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Situasi politik di Indonesia berubah menjadi panas dan Soeharto berhasil mengambil alih kekuasaan dari tangan Soekarno.

 

Kepemimpinan Soeharto melarang segala aktivitas terkait komunisme dan menangkap, menahan, serta menghabisi orang-orang yang diduga terafiliasi dengan paham tersebut. Pemerintahan Orde Baru juga mencabut paspor-paspor mahasiswa tersebut yang memilih tidak pulang karena takut akan dipenjara. Para pelajar ini pun puluhan tahun menjadi pelarian di luar negeri

 

Berikut ini adalah beberapa dari mereka.

 

  1. Soesilo Toer

Soesilo Toer adalah adik dari Pramoedya Ananta Toer. Soesilo Toer berhasil meraih gelar doktor di Uni Soviet. Setelah kejadian 1965, Soesilo Toer memutuskan untuk kembali ke Indonesia tahun 1973. Namun, setelah turun dari pesawat, Soesilo Toer langsung ditangkap dan ditahan tanpa proses pengadilan yang jelas. Akhirnya ia dibebaskan tahun 1978.

 

  1. Umar Said

Umar Said adalah aktivis sekaligus jurnalis asal Indonesia yang bertatus stateless selepas 1965. Saat itu, Umar Said menghadiri Konferensi Trikontinental di Havana, Kuba. Dalam konferensi tersebut, Umar Said memaparkan tentang pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Setelah konferensi tersebut, Umar Said dicabut paspornya oleh pemerintah saat itu. Setelah itu, Umar Said menuju Prancis dan berjuang bagi penegakan HAM di Indonesia dari Paris.

 

  1. Waruno Mahdi

Waruno Mahdi adalah kimiawan yang berhasil mendapat gelarnya di Intitut Teknologi Kimia Mendeleyev. Situasi politik 1965 menjadi petaka bagi Waruno karena ia tidak mau menandatangani surat kesetiaan kepada Presiden Soeharto. Alhasil, paspor milik Waruno dicabut dan Waruno menjadi stateless.

 

Setelah itu, Waruno mengembara dari negara ke negara dan berhasil menjadi warga negara Jerman dan berhasil mendaptakn paspoir Jerman. Dengan paspor Jerman tersebut, Waruno berhasil kembali ke Indonesia di tahun 2000.

 

Selain ketiga orang di atas, masih banyak masyarakat Indonesia yang terasingkan di luar negeri setelah kejadian G30S. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa atau utusan Soekarno yang dikirim untuk menuntut ilmu.

 

EIBEN HEIZIER

Baca juga:

EKSKLUSIF: Hendromartono, Setengah Abad Jadi Eksil di Azerbaijan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

5 jam lalu

Fasilitas riset Cryo-EM BRIN yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor. Dok. Humas BRIN
BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.


Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/  David Swanson
Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

11 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

12 jam lalu

Ziad Mansour, duduk di samping puing-puing rumah yang hancur akibat serangan mematikan Israel  di Rafah , Jalur Gaza, 9 Januari 2024. Perang antara Israel dan Kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza sudah memasuki hari ke-100, sejak pertama kali pecah pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sebanyak 23.843 orang di Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.


Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza bernyanyi di sebuah perkemahan setelah polisi kampus UCLA meminta para pengunjuk rasa untuk pergi, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan kota tenda dari kampusnya. REUTERS/Mike Blake
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.


Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.


Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.


HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

2 hari lalu

Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

3 hari lalu

Ratusan buruh yang tergabung dalam KASBI melakukan aksi di depan Gedung Kemenaker, Jakarta, Rabu 23 Februari 2022. Pemerintah tak segera merevisi aturan soal Jaminan Hari Tua (JHT) yang diatur dalam Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 . Serikat buruh meminta Menaker mengeluarkan aturan yang berisi dua poin. Pertama, mencabut Permenaker 2/2022 dan memberlakukan kembali Permenaker Nomor 19/2015. TEMPO/Subekti.
Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.