TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penembakan terhadap orang kepercayaan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky masih menjadi misteri. Per berita ini ditulis, Kepolisian Ukraina belum berhasil mengungkap siapa yang memborbardir mobil Serhiy Shefir pada Rabu pagi kemarin.
Meski investigasi belum membuahkan hasil signifikan, Kepolisian dan Pemerintah Ukraina menyebut ada tiga skenario motif sejauh ini. Semuanya jelas berkaitan dengan kepemimpinan Zelensky di Ukraina.
"Antara upaya untuk menekan kepala negara, upaya untuk mengacaukan situasi politik, dan serangan yang diatur oleh agen intelijen asing. Tujuan serangan Rabu kemarin adalah membunuh, bukan menakut-nakuti," ujar Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 23 September 2021.
Sejumlah penasihat Zelensky menyakini serangan kepada Shefir dirancang oleh oligarki-oligarki yang mnarah terhadap pemerintahan. Sebab, Presiden Zelensky mencoba untuk memangkas pengaruh mereka.
Selain kemungkinan serangan dirancang kelompok oligarki, penasihat-penasihat Zelensky juga tidak menutup kemungkinan keterlibatan Rusia. Hal itu mengingat Rusia sempat mencoba mencaplok wilayah Ukraina dengan melibatkan kelompok separatis.
Zelensky, yang tengah mengikuti Sidang Umum PBB di New York, mengatakan tak tahu siapa yang mencoba membunuh pejabatnya. Walau begitu, ia berjanji akan memberikan reaksi keras atas hal tersebut.
"Menurut saya, mengirim pesan dengan menembak teman saya adalah bukti pengecut," ujar Volodymyr Zelensky soal kasus penembakan di Ukraina.
Baca juga: Mobil Penasihatnya Ditembaki Orang Tak Dikenal, Apa Kata Presiden Ukraina?
ISTMAN MP | REUTERS