TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 2 ribu warga Turki pada Sabtu, 11 September 12, 2021 berunjuk rasa menolak aturan pencegahan penyebaran wabah virus corona. Diantara aturan yang diprotes itu adalah kewajiban untuk suntik vaksin virus corona, menggunakan masker dan tes virus corona.
Unjuk rasa pada Sabtu kemarin adalah salah satu aksi protes yang terbesar, di mana sebagian besar demonstran tidak menggunakan masker. Mereka meneriakkan slogan-slogan, membawa bendera Turki, spanduk dan bernyanyi. Mereka menyampaikan hak-hak individu dan unjuk rasa anti-vaksin yang juga ada di negara lain.
“Pandemi Covid-19 ini telah membuat lebih banyak larangan, yang mengekang kebebasan kami dan ini belum ada ujungnya. Pakai masker, suntik vaksin, tes PCR yang mungkin akan menjadi kewajiban. Kami disini untuk menyuarakan ketidak-puasan kami,” kata Erderm Boz, 40 tahun, software developer.
Petugas medis merawat pasien virus Corona di Rumah Sakit Internasional Medicana di Istanbul, Turki, 14 April 2020. Kasus virus Corona di seluruh dunia menembus angka 2,1 juta per 17 April 2020. REUTERS/Umit Bektas
Unjuk rasa terjadi di distrik Maltepe, Istanbul, Turki. Mereka yang ikut protes tidak perlu memperlihatkan sertifikat sudah suntik vaksin virus corona atau tes PCR dengan hasil negatif. Aparat kepolisian tidak melakukan intervensi atas aksi protes ini.
Sebelumnya pada Senin, 6 September 2021, Pemerintah Turki mulai meminta bukti sudah suntik vaksin virus corona atau hasil tes negatif Covid-19 pada semua penumpang pesawat, bus dan kereta. Mereka yang ingin menghadiri acara besar seperti konser atau pertunjukan teater.
Pegawai sekolah yang belum suntik vaksin virus corona, harus mengikuti tes PCR dua kali dalam sepekan. Masyarakat wajib menggunakan masker dan social distancing saat di tempat umum.
Sekitar 64 persen warga Turki sudah suntik dua dosis vaksin virus corona di bawah program suntik massal vaksin Covid-19. Turki sudah mendistribusikan lebih dari 100 juta suntik vaksin virus corona. Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, memperingatkan bisa terjadi sebuah pandemi yang dipicu oleh orang-orang yang belum suntik vaksin virus corona.
“Suntik vaksin virus corona adalah solusi! Aturan-aturan yang diberlakukan, itu penting,” kata Koca, Sabtu, 11 September 2021.
Baca juga: Selandia Baru Beli Vaksin Virus Corona dari Pfizer
Sumber: Reuters