Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

image-gnews
Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap puluhan orang dalam unjuk rasa mendukung Palestina di Universitas Yale di Connecticut dan Universitas New York di Manhattan pada Senin, 22 April 2024. Unjuk rasa terjadi di kampus-kampus universitas AS ketika perang di Gaza masih berlanjut.

Tindakan keras polisi terjadi setelah Universitas Columbia membatalkan kelas tatap muka pada hari Senin. Pembatalan kelas sebagai tanggapan atas pengunjuk rasa yang mendirikan tenda di kampusnya di New York City minggu lalu.

Demonstran memblokir lalu lintas di sekitar kampus Yale di New Haven, Connecticut, menuntut divestasi sekolah dari produsen senjata militer. Polisi menangkap lebih dari 45 pengunjuk rasa, menurut Yale Daily News yang dikelola mahasiswa.

Di New York, petugas bergerak ke arah kerumunan di New York University atau NYU tak lama setelah malam tiba. Ratusan demonstran selama berjam-jam mengabaikan peringatan universitas bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi jika gagal mengosongkan alun-alun tempat mereka berkumpul. Video di media sosial menunjukkan polisi membongkar tenda-tenda di perkemahan pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa bertikai dengan petugas. Mereka meneriakkan, "Kami tidak akan berhenti, kami tidak akan beristirahat. Ungkapkan. Divestasi."

Seorang juru bicara kepolisian New York mengatakan penangkapan dilakukan setelah universitas meminta polisi untuk menegakkan pelanggaran masuk tanpa izin. Belum jelas jumlah orang yang ditangkap. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Protes di Yale, Columbia, NYU dan kampus-kampus universitas lainnya di seluruh Amerika dimulai sebagai respons terhadap meningkatnya konflik Israel-Palestina, menyusul serangan mematikan lintas batas oleh militan Hamas pada 7 Oktober dan respons sengit Israel di wilayah kantong Gaza. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam email kepada staf dan mahasiswa Columbia pada hari Senin, Presiden Columbia Nemat Minouche Shafik mengatakan universitas tersebut membatalkan kelas tatap muka. Kuliah dilakukukan melalui online.

Pekan lalu, Shafik meminta Kepolisian New York untuk membersihkan tenda yang didirikan pengunjuk rasa di halaman utama Columbia untuk menuntut divestasi sekolah dari investasi terkait Israel, sebuah tindakan tidak biasa yang dikutuk oleh beberapa fakultas.

Pihak kampus mengatakan para pengunjuk rasa yang mendirikan tenda itu melanggar peraturan. Polisi menangkap lebih dari 100 mahasiswa dari Columbia pada hari Kamis atas tuduhan masuk tanpa izin. Columbia dan Barnard College yang berafiliasi telah memberhentikan puluhan mahasiswa yang terlibat dalam protes tersebut.

REUTERS 

Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

24 menit lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 jam lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

4 jam lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan di Den Haag, Belanda, 12 Oktober 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.


Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

5 jam lalu

Suasana pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.


Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

10 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.


Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

11 jam lalu

As I Lay Dying. Spotify
Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

11 jam lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.


Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

12 jam lalu

Sejumlah ultra Ortodoks berada di rudal balistik sebelum dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.