TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mengklaim kemenangan pada Senin atas pasukan Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) di Lembah Panjshir timur laut Kabul, menyatakan mereka menyelesaikan pengambilalihan di seluruh Afghanistan dan berjanji untuk segera mengumumkan pemerintahan baru.
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks kantor gubernur Provinsi Panjshir setelah bertempur selama akhir pekan dengan Front Perlawanan Nasional Afghanistan, yang dipimpin oleh Ahmad Massoud.
"Panjshir, yang merupakan tempat persembunyian terakhir musuh yang melarikan diri, direbut," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, 6 September 2021.
Sebelumnya, Mujahid mengatakan, "dengan kemenangan ini dan upaya terbaru negara kita telah keluar dari pusaran perang dan rakyat kita akan memiliki kehidupan yang bahagia dalam damai, kebebasan dan kemeredekaan."
Taliban meyakinkan rakyat Panjshir, yang secara etnis berbeda dari Taliban yang didominasi Pashtun dan berperang melawan pemerintahan Taliban 1996 hingga 2001, bahwa tidak akan ada tindakan diskriminatif terhadap mereka.
"Mereka adalah saudara kita dan akan bekerja sama untuk tujuan bersama dan kesejahteraan negara," kata Mujahid.
Ahmad Massoud, putra pahlawan perlawanan anti-Soviet Afghanistan Ahmad Shah Massoud, melambaikan tangan saat tiba untuk menghadiri pertemuan di Bazarak, provinsi Panjshir, Afghanistan, 5 September 2019. Pasukan anti-Taliban merebut kembali tiga distrik di provinsi utara Baghlan, yang berbatasan dengan Panjshir pekan lalu. REUTERS/Mohammad Ismail/File Photo
Ahmad Massoud, yang memimpin pasukan yang ditarik dari sisa-sisa tentara reguler Afghanistan dan unit pasukan khusus serta milisi lokal, mengatakan dalam pesan Twitter bahwa dia aman, tetapi tidak memberikan rincian.
Mujahid mengatakan dia telah diberitahu bahwa Ahmad Massoud dan mantan wakil presiden Amrullah Saleh telah melarikan diri ke negara tetangga Tajikistan.
Ali Maisam Nazary, kepala hubungan luar negeri di NRFA, mengatakan klaim kemenangan Taliban adalah palsu dan pasukan oposisi terus berperang.
"Pasukan NRF hadir di semua posisi strategis di seluruh lembah untuk melanjutkan pertarungan," katanya di halaman Facebook-nya.
Mujahid, juru bicara Taliban, membantah ada ketidaksepakatan dalam gerakan itu tentang pembentukan pemerintahan baru dan mengatakan akan segera diumumkan, tetapi dia tidak menetapkan tanggal.
Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan tiga minggu lalu, mengambil alih kekuasaan di Kabul pada 15 Agustus setelah pemerintah yang didukung Barat runtuh dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
Panjshir, kantong terakhir perlawanan bersenjata melawan Taliban, memiliki sejarah sulit untuk ditaklukkan musuh selama perang panjang melawan Uni Soviet pada 1980-an dan pemerintahan Taliban sebelumnya.
Baca juga: Taliban Klaim Kuasai Provinsi Panjshir, Kibarkan Bendera di Kantor Gubernur
REUTERS