TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden telah menerima laporan perihal ancaman kelompok teroris ISIS (ISIS-K) di Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia menerima laporan tersebut pada Rabu kemarin waktu setempat.
Dari laporan tersebut, Presiden Amerika Joe Biden memerintahkan personil militer di Kabul untuk siaga. Kementerian Luar Negeri Amerika melengkapinya dengan mengeluarkan peringatan agar warga yang berada di Bandara Hamid Karzai untuk menjauh dari lokasi dan mencari tempat aman.
Meski ancaman dari ISIS-K kian nyata, administrasi Joe Biden memastikan bahwa proses evakuasi akan tetap berjalan sesuai rencana dan penuh kehati-hatian. Terutama, untuk warga Amerika. Joe Biden, diberitakan sebelumnya, telah memerintahkan semua personil militer untuk mengakhiri evakuasi pada 31 Agustus nanti sesuai kesepakatan dengan Taliban selaku pemimpin baru di Afghanistan.
"Kami telah mengevakuasi 4500 warga Amerika beserta keluarganya sejak pertengahan Agustus. Kami tengah mencoba menyelamatkan 1500 warga Amerika yang tersisa," ujar Menteri Luar Negeri Amerika, Antony Blinken, Rabu, 25 Agustus 2021.
Militer Amerika, secara terpisah, menyatakan bahwa dua hari terakhir periode evakuasi akan dikhusukan untuk personil yang berada di Bandara Hamid Karzai. Dengan begitu, mereka bisa fokus memulangkan mereka yang jumlahnya pun mencapai ribuan.
Taliban mengingatkan kembali bahwa tentara asing, tak terkecuali tentara Amerika, harus menyelesaikan proses evakuasi per 31 Agustus 2021. Mereka tidak akan menghalangi warga lokal untuk mengungsi bersama warga Amerika, namun Taliban menyarankan warga Afghanistan untuk bertahan.
Perihal apa yang akan terjadi setelah periode evakuasi selesai, Taliban menyatakan warga Afghanistan diperbolehkan untuk tetap mengungsi. Walau begitu, mereka harus melalui penerbangan komersial.
Untuk mengawal operasional di Bandara Hamid Karzai, Taliban telah meminta Turki untuk membantu. Turki mengatakan bahwa bantuan teknis bisa mereka kirimkan ke Afghanistan jika diperlukan.
Baca juga: ISIS Mengancam, Warga Afghanistan Diminta Jauhi Bandara Kabul
ISTMAN MP | REUTERS