![Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah meminta warga Malaysia untuk mematuhi Perintah Kontrol Gerakan (lockdown) pemerintah mulai Rabu, 18 Maret 2020.[Bernama/Astroawani]](https://statik.tempo.co/data/2020/03/19/id_924245/924245_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin diwartakan oleh portal berita MalaysiaKini pada Minggu, 15 Agustus 2021, akan mengumumkan pengunduran diri pada Senin, 16 Agustus 2021. Keputusan itu bakal diambil Muhyiddin setelah dia kehilangan suara mayoritas dalam koalisi pemerintahan.
Jika Muhyiddin benar-benar mengambil keputusan mengundurkan diri, maka itu akan mengakhiri 17 bulan usia pemerintahannya dan membawa Malaysia pada kondisi yang serba tidak pasti. Malaysia saat ini sedang terseok-seok mengatasi pandemi Covid-19 dan perekonomian yang menurun.
Masih belum diketahui siapa yang akan membentuk pemerintahan selanjutnya karena saat ini tidak ada suara mayoritas di parlemen atau apakah Malaysia akan menggelar pemilu di tengah pandemi Covid-19. Itu semua akan menjadi keputusan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah pada pekan depan.
Menurut Mohd Redzuan Md Yusof, pejabat di kantor Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin akan memasukkan surat pengunduran diri ke Raja Malaysia pada Senin, 16 Agustus 2021. Reuters belum bisa mendapatkan konfirmasi langsung dari Redzuan. Sikap bungkam dilakukan oleh kantor Perdana Menteri Malaysia.
Menurut Redzuan seperti diwartakan oleh MalaysiaKini, Perdana Menteri Muhyiddin telah memberi tahun anggota partainya perihal keputusannya untuk mengundurkan diri. Sebab dia sudah lelah dengan semua opsi untuk mempertahankan pemerintahan.
“Besok (16 Agusuts 2021), akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia (Muhyiddin) akan menuju Istana untuk menyerahkan surat pengunduran diri,” kata Redzuan kepada MalaysiaKini.
Baca juga: Partai Oposisi Malaysia Tolak Tawaran Muhyiddin Yassin untuk Berkoalisi
Sumber: Reuters
