Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Haiti Tewas Ditembak, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

image-gnews
Presiden Jovenel Moise dan istrinya, Martine Moise, mendatangi lokasi gempa bumi Haiti untuk mengenang mereka yang meninggal dalam bencana alam pada 2010 lalu itu (Sumber: Reuters/ Jeanty Junior Augustin)
Presiden Jovenel Moise dan istrinya, Martine Moise, mendatangi lokasi gempa bumi Haiti untuk mengenang mereka yang meninggal dalam bencana alam pada 2010 lalu itu (Sumber: Reuters/ Jeanty Junior Augustin)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan Presiden Jovenel Moise menimbulkan kegemparan di Haiti. Berkali-kali ditekan untuk mundur, publik Haiti tidak menyangka mantan eksportir pisang itu akan meninggalkan posisinya dengan cara dibunuh. Ia ditembak oleh kelompok bersenjata di kediamannya pada Rabu dini hari, waktu setempat, 7 Juli 2021.

Kematiannya meninggalkan kekosongan kepemimpinan di Haiti. Perdana Mentri yang ada sekarang pun, Claude Joseph, posisinya adalah pelaksana tugas. Hal itu membuat situasi di Haiti yang tengah mengalami krisis ekonomi kian rumit. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal situasi di Haiti saat ini pasca pembunuhan Presiden Jovenel Moise:

Jovonel Moise, Presiden Haiti. Sumber: Reuter

1. Siapa yang Membunuh Moise?
Latar belakang kelompok pembunuh Presiden Jovenel Moise masih misterius hingga sekarang. Detil yang diketahui baru mereka bisa berbahasa Spanyol dan mereka menyamar sebagai anggota Badan Pemberantasan Narkotika Amerika (DEA) ketika berkunjung ke kediaman Moise, Rabu.

Berkembang dugaan mereka adalah bagian dari kelompok yang berusaha menggulingkan Moise pada Januari lalu. Sekarang, mereka sedang baku tembak dengan Kepolisian Haiti di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.


Para pengunjuk rasa mencoba untuk melewati barisan polisi selama demonstrasi untuk menuntut pengunduran diri presiden Haiti Jovenel Moise, di jalan-jalan Petion Ville, Port-au-Prince, Haiti 11 Oktober 2019. Diketahui, beberapa pekan belakangan negara Haiti sedang dilanda aksi massa yang mendesak presiden negara tersebut untuk mengundurkan diri. REUTERS/Andres Martinez Casares

2. Siapa Pengganti Moise? 
Seperti disebutkan sebelumnya, meninggalnya Moise menimbulkan kevakuman kekuasaan. Pemerintahan sekarang dijalankan oleh PM Claude Joseph di mana ia sendiri bukan PM tetap, melainkan pelaksana tugas. Ada kekhawatiran bakal terjadi kegaduhan politik untuk mencari presiden baru.

Sekarang, Status Darurat Nasional berlaku di Haiti. Segala kegiatan publik tak diperbolehkan ada dan warga diminta menetap di rumah. Status itu akan berlaku selama dua pekan, untuk mempermudah otoritas mencari kelompok yang mendalangi pembunuhan Jovenel Moise.

Khawatir akan potensi kerusuhan di Haiti, Republik Dominika memutuskan untuk menutup perbatasannya.


Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]

3. Bagaimana Tanggapan Komunitas Internasional?
Berbagai negara mengecam pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Presiden Amerika Joe Biden, misalnya, menyebut pembunuhan Moise sebagai aksi yang keji. Adapun Amerika, yang juga pendonor utama Haiti, menyatakan siap memberikan bantuan jika diperlukan.

DK PBB dikabarkan bakal menggelar rapat pada Kamis ini untuk membahas pembunuhan Moise dan menentukan apa yang bisa mereka lakukan. Dulu, DK PBB menempatkan pasukan perdamaian di Haiti untuk mengawal pemulihan pasca mantan Presiden Jean -Bertrand Aristide digulingkan 204. Namun, pada 2019 lalu, mereka ditarik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Jovonel Moise, Presiden Haiti. Sumber: Reuters

4. Seperti Apa Moise di Mata Rakyatnya?
Moise adalah figur yang tidak disukai oleh warga Haiti. Mereka berkali-kali meminta Moise untuk turun dari jabatannya. Namun, apabila mengacu pada konstitusi, masa kepemimpinannya akan berakhir tahun depan.

Di kalangan oposisi, Moise ditutuh membiarkan korupsi dan kekerasan merajalela di Haiti. Selain itu, ia juga dianggap tidak becus menjalankan pemerintahan. Alasannya, sejak memimpin di tahun 2017, Moise berkali-kali gagal menggelar pemilu daerah maupun nasional yang menyebabkan berbagai badan pemerintahan kosong.

Perkembangan terakhir, ia dikabarkan hendak mereformasi konstitusi akhir tahun ini. Oleh berbagai oposisi, ia dituduh hendak memperpanjang masa kepemimpinannya dan berubah menjadi pemimpin yang otoriter.


Seorang pengunjuk rasa menjarah barang dagangan di Port-au-Prince, Haiti, 11 Februari 2019. REUTERS/Jeanty Junior Augustin

5. Bagaimana Krisis di Haiti Sekarang?
Di bawah kepemimpinan Moise, Haiti menghadapi krisis ekonomi. Perekonomiannya turun 3,8 persen di tahun 2020 dan 60 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan.

Situasi pandemi COVID-19 dan banyaknya aksi kekerasan di sana memperburuk situasinya. Hal itu bahkan sampai memblokir jalan Doctors Without Borders maupun Unicef untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Haiti. Alhasil, banyak warga Haiti yang kesulitan hidup, bahkan mengalami busung lapar serta malnutrisi.

Menurut laporan UNICEF, kurang lebih 86 ribu anak-anak berusia di bawah lima tahun mengalami malunutrisi akut di Haiti.

Baca juga: Misteri Penembak Presiden Haiti Terungkap: Berbahasa Inggris dan Spanyol

ISTMAN MP | REUTERS | CNNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

12 jam lalu

Malmer Stenergard. REUTERS
Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza


PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

13 jam lalu

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

PBB memastikan pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL)akan melanjutkan misinya.


Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

16 jam lalu

Prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL, (Indobatt) melaksanakan Patroli Gabungan Bersama dengan Tentara Lebanon LAF (Lebanese Armed Force) dan Tentara FCR (Force Commander Reserve) Perancis,  di area operasi Indobatt sekitar perbatasan (blue line) antara Lebanon dengan Israel, Minggu (29/7). ANTARA/Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL-Lettu Inf Suwandi/HO
Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

Beirut menuduh Israel melanggar kedaulatan Lebanon, melanggar Garis Biru dengan serangan darat


Israel Marah ke Sekjen PBB, AS: Tidak Produktif

1 hari lalu

Israel Marah ke Sekjen PBB, AS: Tidak Produktif

AS mengkritik keputusan Israel yang menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai "persona non grata" dan melaran


UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

2 hari lalu

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.


Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

3 hari lalu

Orang-orang menguburkan jenazah warga Palestina yang tidak dikenal di kuburan massal di Khan Younis, Jalur Gaza, 26 September 2024. Middle East Eye (MEE) melaporkan 88 jasad itu dikirim ke Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan pada Rabu (25/9), namun ditolak oleh Kementerian Kesehatan Palestina lantaran tidak disertai dengan identitas. REUTERS/Mohammed Salem
Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengatakan Israel kebal terhadap hukuman apa pun, meskipun telah membantai lebih dari 41.600 warga Palestina


AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

3 hari lalu

Seorang wanita Palestina menggendong seekor kucingnya saat berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 26 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

Amerika Serikat pada Senin malam mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai hampir US$336 juta untuk warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat


1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

6 hari lalu

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, mengatakan Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir


Indonesia Mendesak Pengakuan Segera terhadap Palestina

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri Sidang Umum PBB darurat soal Palestina di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 28 November 2023. Dokumentasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Indonesia Mendesak Pengakuan Segera terhadap Palestina

Retno Marsudi menekankan pentingnya pengakuan terhadap Negara Palestina, yang dianggapnya sebagai langkah krusial untuk mewujudkan solusi dua negara.


Retno Marsudi Serukan Ada Tindakan Konkret untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir

7 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Retno Marsudi Serukan Ada Tindakan Konkret untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir

Indonesia berkomitmen kuat dalam mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir.