Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Afganistan Terkejut AS Tinggalkan Pangkalan Bagram Tanpa Pemberitahuan

image-gnews
Seorang tentara Afganistan bermain gitar yang ditinggalkan oleh pasukan AS di pangkalan udara Bagram, 5 Juli 2021. Pasukan Amerika menyerahkan pangkalan itu kepada pasukan keamanan Afganistan untuk mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah AS, menyusul kesepakatan dengan gerilyawan Taliban tahun lalu. [REUTERS/Mohammad Ismail]
Seorang tentara Afganistan bermain gitar yang ditinggalkan oleh pasukan AS di pangkalan udara Bagram, 5 Juli 2021. Pasukan Amerika menyerahkan pangkalan itu kepada pasukan keamanan Afganistan untuk mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah AS, menyusul kesepakatan dengan gerilyawan Taliban tahun lalu. [REUTERS/Mohammad Ismail]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin militer Afganistan terkejut pasukan Amerika Serikat meninggalkan Pangkalan Udara Bagram tanpa memberitahu mereka dalam proses penarikan pasukan asing dari Afganistan.

Militer Afganistan baru mengetahui Amerika telah pergi dan mematikan listrik beberapa jam setelah meninggalkan pangkalan terbesar pasukan AS di Afganistan, yang telah dijadikan pusat operasi militer melawan Taliban di wilayah utara negara itu selama 20 tahun.

"Kami (mendengar) beberapa desas-desus bahwa Amerika telah meninggalkan Bagram...dan akhirnya pada pukul tujuh pagi, kami baru tahu bahwa itu telah dikonfirmasi," kata komandan baru pangkalan itu, Jenderal Mir Asadullah Kohistani, pada Selasa, dikutip dari RT, 7 Juli 2021.

Listrik telah dimatikan dan personel Amerika pergi selama lebih dari dua jam pada saat pasukan Afganistan tiba di pangkalan itu pada hari Jumat.

Militer AS mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menyelesaikan sekitar lebih dari 90 persen penarikannya dari Afganistan, Reuters melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan bahwa Amerika Serikat telah secara resmi menyerahkan tujuh fasilitas kepada kementerian pertahanan Afganistan.

Seorang pria Afganistan beristirahat di tokonya saat dia menjual barang bekas AS di luar pangkalan udara Bagram, 5 Juli 2021. [REUTERS/Mohammad Ismail]

Berlokasi satu jam di utara Kabul, Bagram selama hampir 20 tahun menjadi pusat perang Amerika di Afganistan.

Pangkalan udara itu kini sepi. Pasukan tempur AS terakhir telah pergi dan pemerintah Afganistan sedang mencoba mencari cara untuk menggunakan kompleks yang luas itu dan mencari strategi bagaimana mengamankannya dari serangan Taliban.

Pejabat Afganistan pada hari Senin mengakui bahwa mereka baru sekarang mendapatkan akses ke sebagian besar pangkalan, dan mencari tahu apa yang tersisa.
Seorang perwira senior mengatakan kepada CNN dia diberitahu pada Kamis lalu bahwa pasukannya memiliki waktu kurang dari 24 jam untuk mengamankan perimeter pangkalan.

Pasukan AS terakhir meninggalkan pangkalan pada hari Jumat. Beberapa tentara Afghanistan mengatakan bahwa mereka baru tahu bahwa orang Amerika akan pergi hari itu juga.

"Hanggar pesawat besar berwarna cokelat mustard tetap terkunci. Di antara peralatan yang tertinggal adalah sekitar 700 kendaraan: Humvee, truk pikap dan kendaraan 4x4, beberapa masih berserakan dengan makanan ringan Amerika yang setengah dimakan seperti Oreo dan botol soda yang dikonsumsi sebagian," lapor CNN.

Pangkalan Udara Bagram memiliki restoran cepat saji sendiri, seperti Burger King dan Popeye, stasiun radio, dan pusat perbelanjaan mini. Bahkan ada toko Harley Davidson di sini, kata laporan itu.

Kepergian mendadak militer AS mengkhawatirkan tentara Afghanistan yang saat ini kebingungan menghadapi serangan gerilyawan Taliban, tetapi juru bicara militer AS Kolonel Sonny Leggett bersikeras bahwa penyerahan banyak pangkalan telah berlangsung sejak pengumuman Presiden Joe Biden pada pertengahan April bahwa AS meninggalkan negara itu.

"Amerika telah mengoordinasikan keberangkatan pasukan AS di sana dengan para pemimpin Afganistan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekarang sekitar 3.000 pasukan keamanan Afganistan menetap di Bagram. Pada hari Senin, sebuah delegasi dari Dewan Keamanan Nasional Afganistan mengunjungi pangkalan itu, mencari tahu bagaimana pangkalan itu dapat digunakan dalam pertempuran melawan Taliban yang bangkit kembali.

Personel keamanan Afganistan yang melarikan diri ke Tajikistan dibawa kembali untuk bergabung kembali dalam perang melawan gerilyawan Taliban, kata penasihat keamanan nasional Afganistan, dan sekitar 2.300 orang yang meninggalkan posisinya di seluruh negeri telah kembali bertugas, Reuters melaporkan.

Ratusan personel keamanan Afganistan mundur melintasi perbatasan Tajikistan-Afghanistan setelah Taliban bergerak maju di Afganistan utara, menggarisbawahi situasi yang memburuk dengan cepat ketika pasukan asing mendekati penarikan penuh setelah 20 tahun perang dan dengan negosiasi damai terhenti.

Seorang pria Afganistan beristirahat di tokonya saat dia menjual barang bekas AS di luar pangkalan udara Bagram, 5 Juli 2021. [REUTERS/Mohammad Ismail]

Di Tajikistan, sumber-sumber pemerintah yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa 127 personel pasukan keamanan Afganistan yang telah melintasi perbatasan pada hari Minggu telah diangkut ke kota terdekat untuk terbang kembali ke Afganistan.

Pelarian itu telah menimbulkan kekhawatiran di negara tetangga Afganistan di Asia Tengah. Tajikistan, bekas republik Uni Soviet, pada Senin memerintahkan mobilisasi 20.000 tentara cadangan untuk meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan dengan Afganistan.

Pada hari Selasa, Rusia, yang memiliki pangkalan militer besar di Tajikistan, mengatakan akan membantu menstabilkan perbatasan dengan Afganistan jika diperlukan. Helikopter militer Rusia di Tajikistan juga melakukan latihan.

"Mereka yang pergi ke Tajikistan akan kembali dan sekali lagi akan melayani rakyat dan membela Faizabad," kata Penasihat Keamanan Nasional Afganistan Hamdullah Mohib pada Selasa malam.

Faizabad adalah ibu kota provinsi utara Badakhshan, yang berbatasan dengan Tajikistan, dari mana tentara Afganistan melarikan diri pada hari Minggu setelah Taliban membuat keuntungan teritorial yang cepat.

Gerilyawan Taliban telah merebut 26 dari 28 distrik di provinsi itu, menurut seorang anggota parlemen lokal, tiga distrik di antaranya dikuasai tanpa perlawanan.

Para pejabat militer Barat mengatakan pasukan pemberontak telah merebut lebih dari 100 distrik di Afganistan, tetapi Taliban mengatakan mereka menguasai lebih dari 200 distrik di 34 provinsi yang mencakup lebih dari separuh wilayah Afganistan.

Baca juga: Taliban Mau Ajukan Proposal Perdamaian Baru ke Pemerintah Afganistan

RT | CNN | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer AS Rugi Rp7,4 Triliun akibat Terbakarnya Pesawat Pembom Siluman B-1B

22 jam lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Militer AS Rugi Rp7,4 Triliun akibat Terbakarnya Pesawat Pembom Siluman B-1B

Pesawat berteknologi tinggi yang sangat mahal tersebut merupakan bagian dari kekuatan penyerang elit pasukan pembom berawak berkemampuan nuklir AS.


Hacker Korea Utara Curi Rahasia Penting Militer AS dan Sekutunya

1 hari lalu

Flash drive sumbangan ditampilkan dengan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di dinding HAM
Hacker Korea Utara Curi Rahasia Penting Militer AS dan Sekutunya

Hacker Korea Utara membobol situs penting militer AS dan sekutunya.


Pasukan Israel Gunakan JDAM buatan AS untuk Bantai Warga Palestina di Kamp al-Mawasi

13 hari lalu

JDAM yang diproduksi oleh Boeing merupakan bom jatuh bebas terarah yang menjadi senjata
Pasukan Israel Gunakan JDAM buatan AS untuk Bantai Warga Palestina di Kamp al-Mawasi

Beberapa bulan yang lalu, bom-bom JDAM ini menjadi penyebab kontroversi serius dalam dilema pengiriman persenjataan militer AS.


Awal Penetapan 12 Juli sebagai Hari Malala, Begini Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis Perempuan

14 hari lalu

Malala Yousafzai berfoto dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon pada acara Youth Assembly di markas PBB, New York (12/7). Dalam acara ini hari kelahiran Malala  yang jatuh pada 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Malala.  REUTERS/Brendan McDermid
Awal Penetapan 12 Juli sebagai Hari Malala, Begini Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis Perempuan

Apa itu Hari Malala yang diperingati setiap 12 Juli? Bagaimana perjuangan Malala Yousafzai untuk pendidikan perempuan?


Hari Malala Ingatkan Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis yang Memperjuangkan Hak Perempuan di Pakistan

15 hari lalu

Malala Yousafzai dinobatkan menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda sekaligus pemenang Hadiah Nobel Termuda oleh Guinnes World Records. Pada 2014, Malala memeroleh penghargaan Nobel tersebut ketika dirinya berusia 17 tahun. REUTERS
Hari Malala Ingatkan Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis yang Memperjuangkan Hak Perempuan di Pakistan

Nama Malala Yousafzai terkenal berkat perannya memperjuangkan hak perempuan dalam pendidikan. Hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Malala.


Alasan dan Tujuan Peringatan Hari UFO Sedunia Setiap 2 Juli

25 hari lalu

Penampakan makhluk yang diduga 'bukan manusia' atau alien dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal atau UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. REUTERS/Henry Romero
Alasan dan Tujuan Peringatan Hari UFO Sedunia Setiap 2 Juli

Hari UFO Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 2 Juli untuk mendiskusikan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi.


Hamas: Dermaga AS di Gaza Hanya Pertunjukan Politik

26 hari lalu

Gambar satelit menunjukkan gambaran lebih dekat dermaga bantuan kemanusiaan yang dikelola militer AS di Gaza sebelum dipindahkan, 12 Juni 2024. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Hamas: Dermaga AS di Gaza Hanya Pertunjukan Politik

Dermaga buatan Amerika Serikat di kawasan lepas pantai Gaza tidak lebih dari sekadar sebuah pertunjukan politik.


Produksi Opium di Afghanistan Anjlok, Kematian Akibat Overdosis Berpotensi Meningkat

30 hari lalu

Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic
Produksi Opium di Afghanistan Anjlok, Kematian Akibat Overdosis Berpotensi Meningkat

Penurunan produksi opium di Afghanistan, yang telah lama menjadi pemasok utama di dunia, dapat meningkatkan kematian akibat overdosis di Eropa.


Profil Julian Assange, Pendiri Wikileaks, dan Pertarungan Hukum

32 hari lalu

Orang-orang mengambil bagian dalam protes di luar kedutaan AS di Brussels ketika banding terakhir pendiri WikiLeaks Julian Assange terhadap ekstradisinya ke AS disidangkan di London,
Profil Julian Assange, Pendiri Wikileaks, dan Pertarungan Hukum

Julian Assange akan mengaku bersalah karena melanggar hukum spionase AS dalam sebuah kesepakatan yang akan mengakhiri masa tahanannya.


Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

36 hari lalu

Petugas kesehatan menyandikan informasi dan menyiapkan vaksin melawan virus corona (COVID-19) di lokasi vaksinasi keliling di Taguig, Metro Manila, Filipina, 21 Mei 2021. REUTERS/Lisa Marie David
Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

Pentagon menjalankan kampanye propaganda pada 2020- 2021 untuk merendahkan vaksin Sinovac dari Cina di Filipina dan negara lain