TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha, tokoh relity show, politikus, bahkan Presiden Amerika ke-45 menjadi sederet predikat yang disandang Donald Trump. Hari ini, Trump merayakan hari ulang tahunnya ke-75. Presiden yang masa jabatannya berakhir pada 20 Januari 2021 lalu ini lahir di Queens, New York, Amerika Serikat pada 14 Juni 1946 dengan nama Donald John Trump.
Sebelum terjun ke panggung politik, Trump menapaki kakinya di dunia bisnis pada awal 1970-an. Setelah lulus kuliah ia mengambil alih kendali perusahaan properti dan konstruksi milik ayahnya. Di tahun yang sama pula ia memimpin perusahaan induk utama—The Trump Organization—untuk semua usaha properti dan kepentingan bisnis lain miliknya.
Selain itu, Trump juga sering tampil di berbagai media bahkan sosoknya dibuat dengan versi kartun di serial TV seperti, Home Alone 2: Lost in New York, The Nanny, The Fresh Prince of Bel Air, dan Pays of Our live. Selain itu kerap diundang di acara reality show.
Tahun 2004, Trump menjadi produser eksekutif dan pembawa acara reality show di NBC, dengan program The Apprentice. Untuk satu tahun pertama, Trump mendapat bayaran sebesar 50.000 dolar per episode, setelah acara tersebut sukses, ia kemudian dibayar 3 juta dolar per episode, dan ini menjadi orang pertelevisian dengan bayaran tertinggi. Pada tahun 2007 Trump mendapat penghargaan atas program The Apprentice dengan menerima sebuah bintang di Hollywood Walk of Fame.
Sementara itu, karir politiknya dimulai pada 1987 sejak ia bergabung denga Partai Republik Amerika. Namun ia mengundurkan diri dari partai tersebut pada 1999 dan bergabung dengan Partai Reformasi tahun 2000. Ketika itu ia juga mencalonkan diri sebagai presiden, namun mengundurkan diri sebelum pemungutan suara dimulai.
Kemudian ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada Juni 2015 dan kembali lagi ke Parta Republik. Trump yang saat ini menjadi calon unggulan, Kampanyenya mendapat liputan media dan perhatian luas di dalam maupun luar negeri. Namun banyak wawancaranya yang keliru dan saat kampenyenya dibarengi dengan unjuk rasa masyarakat Amerika.
Saat memenangi Pemilu, Donald Trump yang dijuluki sebagai Presiden Amerika tertua ketika dilantik, tidak pernah lepas dari kontroversinya. Seperti kisah sebelumnya, saat kampanye saja ia sudah melakukan kontroversi dan menimbulkan unjuk rasa hebat di Amerika.
GERIN RIO PRANATA