TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Rabu, 9 Juni 2021, menjatuhkan sanksi kepada empat warga negara Nikaragua, yang salah satunya adalah putri Presiden Nikaragua Daniel Ortega. Washington memperingatkan akan terus menggunakan alat diplomatik dan perekonomiannya dalam melawan anggota sayap kiri pemerintah yang dituding telah merusak demokrasi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Presiden Ortega untuk membebaskan sejumlah kandidat Presiden Nikaragua yang ditahan, serta pemimpin oposisi dan masyarakat sipil di negara itu. Mereka di tahan sudah lebih dari sepekan untuk hal yang disebut sebuah gelombang represi.
“Ketika sanksi-sanksi ini diberlakukan, itu adalah konsekuensi yang harus di bayar oleh mereka yang mendorong atau melakukan penindasan. Amerika Serikat akan terus menggunakan semua alat diplomatik dan ekonominya untuk mendukung seruan masyarakat Nikaragua, yang menginginkan kebebasan yang lebih besar, akuntabilitas dan pemilu yang adil,” kata Blinken.
Antony Blinken. REUTERS
Sebelumnya pada Rabu, 8 Juni 2021, Kementerian Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Camila Ortega Murillo, putri Presiden Ortega, yang juga menjabat sebagai pejabat senior di pemerintahan.
Tiga orang lainnya yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat karena dituding telah mendukung Pemerintahan Ortega, yang disebut Washington telah merusak demokrasi, melanggar HAM dan memberlakukan undang-undang represif. Tiga orang yang dikenai sanksi itu adalah Leonardo Ovidio Reyes Ramirez Presiden Bank Sentral Nikaragua, Edwin Ramon Castro Rivera Wakil Dewan Nasional Nikaragua dan Julio Modesto Rodriguez Balladares Jenderal di Angkatan Darat Nikaragua.
Kementerian Keuangan Nikaragua menyebut Camila Ortega telah mengatur stasiun televisi Canal 13 yang diduga menyebarkan propaganda. Sedangkan Presiden Ortega dituduh telah menggunakan undang-undang anggaran dan pajak untuk mempromosikan perusahaan yang dijalankan oleh keluarganya dan memeras outlet independen saingannya.
Baca juga: Amerika Beri Hukuman untuk Anak Presiden Nikaragua
Sumber: Reuters