TEMPO.CO, Jakarta - Anggota persaudaraan upacara Venezuela yang dikenal sebagai Iblis Menari pada Kamis mengadakan perayaan Corpus Christi tahunan mereka untuk berdoa agar pandemi virus corona cepat berakhir.
Sekelompok pria dewasa dan pemuda di kota-kota di sepanjang pantai tengah Venezuela sejak tahun 1700-an berpakaian seperti iblis bertopeng yang mengadakan ritual, di mana mereka menyerahkan diri kepada Tuhan sebagai bagian dari kemenangan simbolis kebaikan atas kejahatan. Perayaan hari libur Katolik Roma itu memadukan tradisi pribumi, Afrika dan Spanyol, menurut kementerian budaya, dikutip dari Reuters, 5 Juni 2021.
Anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" menari selama perayaan Corpus Christi tahunan mereka untuk berdoa agar wabah Covid-19 cepat berakhir, di Naiguata, Venezuela 3 Juni 2021. [REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria]
Perayaan tarian topeng di Naiguata, sebuah kota 52 kilometer timur laut dari ibu kota Caracas, dimulai pada Kamis pagi dan selesai setelah pukul 6 sore waktu setempat. Warga memainkan kendang untuk penari yang berpakaian iblis yang berwujud binatang, seperti kuda, anjing atau kucing, dengan lonceng diikatkan di pinggang.
"Kita harus meminta sakramen paling suci dari altar untuk menghilangkan (pandemi Covid-19) di seluruh dunia karena apa yang kita alami adalah buruk," kata Henry Gonzalez, yang telah menari bersama kelompok itu selama 50 tahun setelah memulai pada usia 7 tahun.
"Ini kami lakukan agar tradisi tidak pernah pudar," katanya.
Seorang anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" mengenakan topeng kuda sementara keponakannya menatapnya selama perayaan Corpus Christi tahunan untuk berdoa agar wabah Covid-19 cepat berakhir, di Naiguata, Venezuela, 3 Juni 2021. [REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria]
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyatakan Iblis Menari sebagai bagian dari Warisan Budaya Non-bendawi Kemanusiaan pada tahun 2012.
Pihak berwenang mengizinkan festival tersebut karena penari mengenakan masker pelindung di balik topeng iblis mereka dan upacara di luar ruangan menghormati langkah-langkah jarak pandemi, kata Efren Yriarte, kepala asosiasi iblis menari di Naiguata.
"Beberapa penari berdoa agar pandemi ini berakhir, karena terlalu banyak orang yang meninggal. Kerabat penari juga telah meninggal," kata Ervis Rodriguez, yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun dalam komunitas itu.
Data resmi Venezuela menunjukkan lebih dari 238.000 kasus virus corona dan 2.689 kematian, tetapi banyak ahli kesehatan berpikir jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Baca juga: Facebook Blokir Halaman Nicolas Maduro karena Promosikan Obat Covid-19 Palsu
REUTERS