TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez pada Sabtu, 10 April 2021, mengumumkan negaranya telah membayar USD.64 juta (Rp935 miliar) agar bisa mendapatkan vaksin virus corona lewat program Covax. Dalam pengumuman yang disiarkan televisi, Rodriguez tidak menyebutkan secara spesifik sumber pendanaan vaksin tersebut.
“Anda tahu bahwa mekanisme Covax meminta pembayaran di muka, Venezuela bahkan telah menaikkan sampai dua kali lipat pembayaran di muka,” kata Rodriguez.
Covax adalah program WHO yang menyasar negara-negara berpenghasilan rendah agar bisa mendapatkan vaksin virus corona.
Baca juga: Ketua Oposisi Venezuela Juan Guaido Positif Covid-19
Dua pria menggunakan kantong plastik sebagai masker di Caracas, Venezuela, 14 Maret 2020. Pemerintah Venezuela juga telah memutuskan meliburkan kegiatan sekolah untuk mencegah penyebaran virus Corona meluas. REUTERS/Carlos Jasso
Dalam beberapa bulan terakhir, Venezuela telah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin oposisi agar negara itu bisa mendapatkan vaksin virus corona lewat program Covax menggunakan dana yang di bekukan di Amerika Serikat.
Upaya imunisasi vaksin virus corona di Venezuela menghadapi tantangan ketika Presiden Nicolas Maduro menolak menggunakan vaksin AstraZeneca menyusul adanya laporan pembekuan darah di beberapa negara. Covax sendiri telah mengesampingkan vaksin virus corona AstraZeneca untuk penggunaan di Venezuela.
Menurut Rodriguez, otoritas kesehatan Venezuela sudah mengevaluasi vaksin-vaksin virus corona apa saja yang bisa digunakan oleh negara itu, khususnya mempertimbangkan adanya varian baru Covid-19 yang berasal di Brasil.
Pada September 2020, Venezuela sudah membuat persetujuan untuk memasok 11 juta dosis vaksin virus corona yang akan digunakan untuk mengimunisasi sekitar 20 persen populasinya. Imunisasi vaksin virus corona di Venezuela tertinggal di banding negara-negara lain di kawasan.
Venezuela telah menerima 500 ribu dosis vaksin virus corona Sinopharm dari Cina dan 250 ribu dosis vaksin Sputnik V dari Rusia. Diharapkan ada 30 ribu lagi vaksin virus corona Sputinik V yang akan tiba di negara itu.
Sampai Jumat 9 April 2021, otoritas Venezuela mencatat total secara keseluruhan ada 172.461 kasus infeksi virus corona di negara itu. Dari jumlah itu, 1.739 pasien berakhir dengan kematian. Persatuan medis Venezuela sangat yakin, jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 yang terjadi lebih banyak dari itu.
Sumber: Reuters