TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Brasil melakukan unjuk rasa melawan Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait caranya mengatasi pandemi Covid-19. Pada Sabtu, 29 Mei 2021, setidaknya unjuk rasa terjadi di 16 kota di penjuru Brasil.
Demonstran membawa spanduk bertuliskan ‘keluarlah Bolsonaro’ dan ‘makzulkan sekarang’. Popularitas Presiden Bolsonaro anjlok selama krisis Covid-19, di mana wabah virus corona telah menewaskan lebih dari 460 ribu orang.
Bolsonaro pernah meremehkan virus corona dan pernah mencopot masker. Dia bahkan mengutarakan keraguannya pada vaksin virus corona.
Unjuk rasa pada Sabtu, 29 Mei 2021, dipelopori oleh sejumlah partai politik sayap kiri, serikat buruh dan persatuan mahasiswa. Unjuk rasa di Ibu Kota Rio de Janeiro berjalan damai, namun di Kota Recife demonstrasi berjalan ricuh, di mana aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet.
Di Kota Sao Paulo, ribuan orang berunjuk rasa sambil menggunakan masker. Sao Paulo adalah kota terbesar di Brasil dan demonstran memblokade salah satu alun-alun terbesar di sana. Ada satu balon raksasa bergambar Bolsonaro seperti vampire.
Sedangkan beberapa demonstran ada yang membawa gambar mantan Presiden Luis Inacio Lula da Silva memakai ikat pinggang kepresidenan. Sebelumnya pada awal Mei 2021, Lula bertemu dengan mantan Presiden Brasil lainnya, Fernando Henrique Cardoso, untuk memperlihatkan ke publik kesamaan tujuan mereka, yakni menghalangi upaya Bolsonaro menjadi Presiden Brasil periode ke dua pada 2022.
Baca juga: Studi Temukan Sputnik V Bisa Atasi Varian Baru Covid-19 dari Brasil
Sumber: Reuters