Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandemi COVID-19 Memburuk, India: Kami Menghadapi Fase Terburuk

image-gnews
Petugas dan kerabat yang mengenakan APD menggotong jenazah korban Covid-19 sebelum dikremasi di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu, 21 April 2021. Infeksi Covid-19 juga meningkat dengan rekor mencapai 295.041 selama 24 jam terakhir. REUTERS/Adnan Abidi
Petugas dan kerabat yang mengenakan APD menggotong jenazah korban Covid-19 sebelum dikremasi di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu, 21 April 2021. Infeksi Covid-19 juga meningkat dengan rekor mencapai 295.041 selama 24 jam terakhir. REUTERS/Adnan Abidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi Pandemi COVID-19 terus memburuk di India. Perkembangan terbaru, angka kasus harian meningkat menjadi 332.730 pada Jumat ini, menjadikannya sebagai kasus terburuk di tingkat global. Sebelumnya, peringkat tersebut dipegang oleh Amerika yang mencatat 300 ribu kasus per hari pada 2 Januari lalu.

Di sisi lain, angka kematian juga terus meningkat. Kamis kemarin, tercatat ada 2.256 kematian akibat COVID-19 di India. Ditotal, India mencatat 16,2 juta kasus dan 186 ribu kematian akibat COVID-19. WHO menyebut India mencakup 28 persen kasus COVID-19 baru di dunia.

Sistem kesehatan India kelimpungan menghadapinya. Di rumah sakit, persediaan tempat tidur, obat, oksigen, dan ventilator menipis. Sementara itu, di krematorium, tubuh jenazah menumpuk, membuat petugas kelimpungan untuk mengkremasinya.

"Tidak berlebihan mengatakan kami menghadapi fase pandemi COVID-19 terburuk saat ini. Situasi ini bertahan beberapa pekan terakhir dan kali ini puncaknya," ujar pejabat Satgas COVID-19 India, Chandrika Bahadur, dikutip dari CNN, Jumat, 23 April 2021.

Untuk menghadapi situasi itu, Bahadur menyampaikan pemerintah India telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan meningkatkan suplai tabung oksigen bantuan menjadi 100 ribu. Hal itu didukung dengan pembangunan pabrik oksigen bantuan serta rumah sakit khusus pasien COVID-19.

Foto udara proses kremasi massal korban meninggal akibat Covid-19 terlihat di tempat krematorium di New Delhi, India, Kamis, 22 April 2021. Saat ini warga Delhi kesulitan mencari fasilitas kremasi bagi keluarganya. REUTERS/Denmark Siddiqui

Di lapangan, tidak semua warga yang terdampak COVID-19 bisa menunggu strategi baru itu berjalan. Beberapa akhirnya mengandalkan pasar gelap untuk mendapatkan obat-obatan, alat pelindung diri, bahkan tabung oksigen bantuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara bersamaan, warga India melampiaskan kemarahannya terhadap PM Narendra Modi. Warga menganggap lamban merespon fase terbaru pandemi yang diperburuk varian baru COVID-19. Media sosial menjadi buktinya di mana puluhan ribu warga memviralkan tagar #ResignModi, #SuperSpreaderModi, dan #WhoFailedIndia

"Pandemi COVID-19 yang memburuk di India adalah refleksi dari pemerintahan Modi," ujar Kepala Negara Bagian Karnataka, Siddaramaiah.

Sebelum pandemi memburuk, Modi sempat sesumbar bahwa kondisi sudah membaik di India. Ia juga memamerkan keberhasilan India mendistribusikan 100 juta dosis vaksin ke warga yang diikuti pelonggaran pembatasan sosial. Namun, ketika angka kasus terus meningkat hingga ratusan ribu per hari, Modi akhirnya berhenti "berpesta" dan mengakui situasi India gawat. 

Pakar medis menyatakan kelalaian administrasi Modi hanyalah salah satu faktor. Menurut mereka, warga India juga terlena dengan kondisi yang sempat membaik di penghujung fase pertama. Mereka beramai-ramai berkumpul, merayakan hari raya, ataupun jalan-jalan. Hal itu pada akhirnya memicu pertumbuhan kasus yang kian pesat di fase berikutnya.

Baca juga: Australia Batasi Penerbangan dari India

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

32 menit lalu

Seorang wanita menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilu tahap kedua, di Jodhpur, di negara bagian gurun Rajasthan, India, 26 April 2024. REUTERS/Stringer
Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

47 menit lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

20 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

2 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.


Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

2 hari lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

2 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

3 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.


Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

3 hari lalu

Pendukung Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan masker yang menutupi wajahnya, saat mereka menghadiri kampanye pemilu di Meerut, India, 31 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

7 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.