TEMPO.CO, - Pemerintah Australia membatasi penerbangan dari India seiring lonjakan drastis kasus COVID-19 di negara itu. Pembatasan tersebut akan mengakibatkan pengurangan 30 persen dalam penerbangan langsung dari India ke Sydney dan penerbangan sewaan yang mendarat di Northern Territory.
Perdana Menteri Scott Morrison, berbicara kepada wartawan setelah pertemuan Kabinet Nasional, mengatakan bahwa dia akan mengumumkan secara resmi dalam 24 jam ke depan ketika pembatasan baru akan diberlakukan. "Kami berada di tengah pandemi global yang sedang berkecamuk. Dan Australia telah berhasil melewati pandemi ini. Kami memiliki pengaturan perbatasan yang sangat efektif," katanya dikutip dari Reuters, Kamis, 22 April 2021.
"Akan terus ada kesempatan bagi mereka untuk kembali dari tempat-tempat seperti India tetapi dalam keadaan yang sangat terkendali," ucap dia.
Australia saat ini mengizinkan sekitar 5.800 warga negara atau penduduk tetap untuk memasuki wilayahnya setiap pekan sebelum dikarantina selama dua minggu di hotel. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang biasanya dari India setiap minggu.
Dalam lonjakan besar kasus virus baru, India mencatat rekor jumlah infeksi harian baru di mana pun di dunia pada hari ini, bahkan melampaui Amerika Serikat pada puncak pandemi tahun lalu.
"Australia akan mengadopsi model yang lebih mirip dengan Inggris," kata Morrison. Inggris melarang kedatangan jika mereka telah mengunjungi negara mana pun dalam daftar zona merah dari sekitar 40 negara dalam 10 hari terakhir.
"Meskipun kami tidak mengadopsi daftar itu, itu memberi anda sedikit gambaran tentang jenis pendekatan yang akan kami upayakan untuk diterapkan dari negara-negara berisiko tinggi itu," kata Morrison.
Komentar Morrison muncul ketika dua negara bagian Australia mendesak staf dan tamu di hotel karantina COVID-19 untuk segera diuji dan mengisolasi diri sepenuhnya serta meluncurkan penyelidikan terhadap tiga kasus dugaan pelancong yang tertular virus dari penduduk lain.
Australia menutup perbatasannya bagi WNA dan penduduk tetap lebih dari setahun yang lalu untuk mengatasi pandemi. Pelancong yang datang dari luar negeri diharuskan menjalani karantina hotel selama dua minggu dengan biaya sendiri.
Baca juga: Australia Batalkan Dua Kesepakatan One Belt One Road dengan Cina
Sumber: REUTERS