TEMPO.CO, Jakarta - Israel melaporkan delapan kasus varian Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di India dan percaya vaksin Pfizer/BioNTech efektif melawan mutasi virus corona itu, kata seorang pejabat kesehatan Israel pada Selasa.
Tujuh kasus awal varian Covid-19 India terdeteksi di Israel pekan lalu di antara orang-orang yang datang dari luar negeri setelah menjalani tes corona awal, kata Kementerian Kesehatan Israel.
"Kami yakin vaksin Pfizer memiliki kemampuan melawannya, meskipun kemanjurannya berkurang," kata direktur jenderal kementerian kesehatan Israel, Hezi Levy, mengatakan kepada radio publik Kan, dikutip dari Reuters, 20 April 2021.
Levy mengatakan jumlah kasus varian Covid-19 di Israel sekarang mencapai delapan.
Inggris dan Irlandia juga mengatakan mereka sedang menyelidiki varian Covid-19 India setelah mendeteksinya di dalam perbatasan mereka.
Seorang pria Yahudi ultra-Ortodoks menerima vaksinasi Covid-19 di pusat vaksinasi sementara di pemukiman Yahudi Beitar Illit, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 16 Februari 2021. REUTERS/Ronen Zvulun
Israel dengan populasi 9,3 juta, telah memvaksinasi penuh sekitar 81% warga atau penduduk di atas usia 16 tahun. Vaksinasi Israel dianggap sukses setelah infeksi Covid-19 dan rawat inap menurun tajam.
Pada Senin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengumumkan Israel telah menandatangani perjanjian dengan Pfizer untuk membeli jutaan dosis vaksin Covid-19 tambahan untuk 2022, Jerusalem Post melaporkan.
Selain itu, Israel dan Pfizer telah menyetujui opsi untuk membeli jutaan dosis tambahan jika diperlukan.
Perjanjian vaksin Covid-19 tambahan itu akan memastikan Israel mengendalikan pandemi virus corona setidaknya hingga akhir 2022, menurut Netanyahu.
Baca juga: Israel Resmi Cabut Aturan Wajib Masker di Luar Ruangan