TEMPO.CO, - Kasus COVID-19 di India melonjak drastis dengan rekor harian mencapai 200 ribu orang terinfeksi pada Kamis, kemarin. Dua pasien positif pun terpaksa berbagi ranjang karena ruang isolasi yang disediakan sudah penuh.
Di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan, ambulans silih berganti membawa pasien ke bangsal yang sudah sesak pada Kamis. Beberapa juga datang dengan bus dan kendaraan roda tiga. Pasien termuda adalah bayi yang baru lahir.
Rumah sakit ini adalah salah satu fasilitas khusus virus corona terbesar di India dengan lebih dari 1.500 tempat tidur. Tapi saat ini mereka sudah kewalahan.
"Kami kelebihan beban. Kami sudah bekerja dengan kapasitas penuh," kata direktur medis rumah sakit, Suresh Kumar, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 16 April 2021.
Rumah sakit tersebut mulanya hanya memiliki 54 tempat tidur namun kini ada lebih dari 300 pasien COVID-19 yang dalam kondisi kritis.
Bahkan itu saja tidak cukup. Pasien saling berbagi tempat tidur, sementara jenazah yang baru saja meninggal terbaring di luar bangsal sebelum dibawa ke kamar mayat.
"Hari ini kami menerima 158 orang di Lok Nayak saja," kata Kumar. Hampir semuanya merupakan kasus yang parah.
Setelah memberlakukan salah satu penguncian paling ketat di dunia selama hampir tiga bulan tahun lalu, pemerintah India melonggarkan hampir semua pembatasan pada awal 2021, meskipun banyak wilayah sekarang telah memberlakukan pembatasan lokal.
Kumar dari Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan mengatakan varian baru yang menyebar ditambah sikap orang-orang yang cuek membuat kasus COVID-19 di sana melonjak drastis.
"Orang-orang (di India) tidak mengikuti pedoman COVID. Mereka ceroboh," katanya.
Baca juga: India Akan Impor Vaksin Covid-19 Setelah Alami Lonjakan Kasus Corona
Sumber: CHANNEL NEWS ASIA