TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang menerima suntikan vaksin AstraZeneca pada hari Senin untuk mendorong program vaksinasi nasional Taiwan.
Su Tseng-chang menjadi sukarelawan antrean kelompok pertama yang divaksin untuk meyakinkan masyarakat Taiwan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca aman digunakan.
"Saya baru saja selesai menerima suntikan, tidak ada rasa sakit di tempat suntikan, dan tidak ada rasa sakit di tubuh," kata Su kepada wartawan di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan di pusat Taipei, dilaporkan Taiwan, 22 Maret 2021.
"Dokter menyuruh saya minum lebih banyak air hangat dan istirahat sebentar. Poin pertama akan saya ikuti, dan poin kedua mungkin lebih sulit. Tapi saya akan tetap berusaha untuk istirahat semaksimal mungkin," katanya.
Pemerintah Taiwan telah mengecilkan kekhawatiran tentang terlambatnya program vaksinasi, dengan mengatakan urgensi vaksin tidak terlalu besar karena tingkat kasus Covid-19 yang rendah dibandingkan di negara lain.
Hanya 33 orang yang masih dirawat di rumah sakit karena Covid-19 di Taiwan. Pulau ini telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif, termasuk menutup sebagian besar perbatasannya.
Menteri Kesehatan Chen Shih-chung juga divaksinasi di rumah sakit yang sama dengan perdana menteri, dan terlihat tertawa dan mengobrol dengan personel medis.
Sekitar 60.000 orang mengantre untuk mendapatkan vaksinasi pertama dan Taiwan memprioritaskan petugas kesehatan.
Pengawas Rumah Sakit Shuang Ho Wu Mai-szu, pekerja medis pertama di Taiwan yang mendapatkan suntikan AstraZeneca, mengatakan vaksin AstraZeneca sama dengan vaksin lain dan dia sama sekali tidak khawatir, menurut Focus Taiwan dari Central News Agency.
Menurut Wu, mayoritas staf di rumah sakitnya sudah menyatakan kesediaannya untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Ikuti Anjuran WHO, Negara-negara Eropa Mulai Gunakan Lagi Vaksin AstraZeneca
Peluncuran program vaksin COVID-19 di Taiwan dimulai Senin di 57 rumah sakit yang ditunjuk, setelah negara itu menerima gelombang pertama 117.000 dosis AstraZeneca pada 3 Maret.
Vaksin pertama Taiwan, 117.000 dosis suntikan AstraZeneca, tiba di Taiwan dari pabrik Korea Selatan.
Pada bulan Desember, Taiwan menyatakan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dari AstraZeneca.
Belasan negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca minggu lalu di tengah kekhawatiran tentang keamanannya setelah melaporkan sejumlah kecil pembekuan darah usai divaksin.
Direktur WHO untuk kawasan Eropa mengatakan pada Kamis bahwa manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar daripada risikonya, dan penggunaannya secara luas dilanjutkan pada hari Jumat.