TEMPO.CO, Jakarta - Usai WHO memberikan kepastian soal keamanan vaksin AstraZeneca, berbagai negara mulai menggunakan kembali vaksin tersebut. Hal itu didukung dengan pernyataan dari berbagai regulator obat-obatan, salah satunya Eropa (EMA), yang memastikan vaksin AstraZeneca memiliki manfaat yang jauh melebihi resikonya.
Salah satu negara yang memastikan kembali menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca adalah Jerman. Jerman menahan penggunaan vaksin COVID-19 tersebut pada 15 Maret lalu usai mendapat anjuran dari regulator obat-obatan setempat, Paul Ehrlich Institute. Adapun Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyatakan sudah siap divaksin dengan AstraZeneca.
"Saya akan disuntik dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca," ujar Merkel pada press conference Jumat kemarin, dikutip dari Channel News Asia, 19 Maret 2021.
Selain Jerman, negara yang kembali menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca adalah prancis. PM Prancis Jean Castex, pada Jumat kemarin, menyatakan akan mempromosikan keamanan vaksin AstraZeneca dengan menerima vaksin tersebut.
PM Italia, Mario Draghi, menyatakan hal senada yang kemudian diikuti oleh Cyprus, Latvia, dan Lithuania. Namun, belum diketahui kapan mereka akan memulai penggunaan vaksin AstraZeneca lagi.
Berbeda dibanding Italia, Cyprus, Latvia, dan Lithuania, Spanyol sudah menetapkan tanggal kapan vaksin COVID-19 AstraZeneca digunakan lagi. Dikutip dari Channel News Asia, mereka akan menggunakannya lagi pada Rabu pekan depan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan vaksin Covid-19 di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Johnson (56 tahun) menerima dosis pertama vaksin buatan Oxford/AstraZeneca. Frank Augstein/Pool via REUTERS
Sementara itu, di Inggris, PM Boris Johnson telah menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca pada Jumat kemarin. Johnson mengaku melakukannya untuk membujuk publik agar tidak takut divaksin, terutama dengan vaksin AstraZeneca.
"Saya tidak merasakan apapun ketika disuntik. Baik-baik saja dan cepat juga...Saya tidak bisa terlalu merekomendasikannya, namun ikutilah vaksinasi begitu kalian mendapat pemberitahuan untuk itu. Ini yang terbaik untuk diri kalian, keluarga kalian, dan semuanya," ujar Boris Johnson yang sempat dirawat di rumah sakit karena tertular COVID-19 tahun lalu.
Perlu diketahui, AstraZeneca adalah salah satu vaksin COVID-19 yang paling banyak dicari karena kemudahan penyimpanan dan distribusinya. Sebagai perbandingan, vaksin COVID-19 dengan teknologi mRNA seperti Pfizer dan Moderna membutuhkan pendingin khusus yang tidak semua negara mampu membelinya.
Adapun AstraZeneca menjanjikan tahun ini bakal ada 1,3 miliar dosis mereka di seluruh dunia. Hal itu menimbang kapasitas produksi vaksin COVID-19 mereka tahun ini.
Baca juga: WHO Imbau Dunia untuk Tetap Gunakan Vaksin COVID-19 AstraZeneca
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA