TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun televisi di Australia SBS mengkonfirmasi telah membekukan sementara tayangan dari TV berita asal Cina CGTN dan CCTV. Keputusan itu diambil setelah SBS menerima komplain mengenai pelanggaran HAM dari sebuah organisasi HAM di Australia.
Juru bicara SBS mengatakan acara-acara dari televisi CCTV dan CGTN tidak akan mengudara di SBS pada Sabtu, 6 Maret 2021. Sebab SBS mengevaluasi komplain yang masuk tersebut.
“Mengingat tingginya kekhawatiran dan kompleksitas materi yang terlibat, kami telah membuat keputusan untuk membekukan tayangan buletin berita dari luar negeri yang berasal dari CGTN dan CCTV selama proses evaluasi dilakukan terhadap layanan ini (televisi tersebut),” demikian bunyi pernyataan SBS.
Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Baca juga: Jaksa Agung Australia Christian Porter Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual
Sebuah artikel berita yang dipublikasi di portal berita SBS menyebut organisasi HAM Safeguard Defenders telah melayangkan surat ke SBS setelah regulator media di Inggris mencabut izin CGTN karena adanya pelanggaran ketidakpatuhan yang serius.
Kementerian Luar Negeri Cina belum memberikan keterangan mengenai hal ini. Safeguard Defenders dalam suratnya ke SBS di Australia mengatakan CCTV telah menyiarkan pengakuan paksa terhadap 56 tahanan pada rentan waktu 2013 dan 2020.
Para tahanan itu diduga dipaksa, tertekan dan tersiksa sehingga memberikan keterangan palsu. SBS adalah sebuah layanan televisi swasta, yang menyiarkan acara berita dan hiburan. Televisi ini menyiarkan acara dalam beberapa bahasa dan fokus pada masalah multi-budaya.
Sumber: reuters